RADARSEMARANG.COM, Semarang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) mencatat kerugian sementara akibat bencana alam selama 31 Desember 2022 hingga 10 Januari 2023 mencapai Rp 16,018 miliar. Tidak hanya lahan sawah dan tambak, kerugian fasilitas umum, rumah, dan infrastruktur juga banyak mengalami kerusakan.
Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa mengatakan, bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung mendominasi Jateng selama pergantian tahun. Data sementara hingga 10 Januari 2023 total kerugian mencapai Rp 16,018 miliar.
“Untuk riil data kerugian itu nanti yang akan melakukan adalah teman-teman dari tahapannya tuh tahapan rekonstruksi, jadi sesuai fakta,” jelasnya saat dikonfirmasi RADARSEMARANG.COM Rabu (11/1).
Merinci dari data BPBD, total ada 15,777 hektare sawah yang terdampak dengan kerugian terbesar berada di Demak sebanyak 6610,86 hektare. Kemudian lahan tambak sebanyak 2.276 hektare yang hanya melanda Demak.
Sementara untuk rumah rusak, total ada 70 unit rumah yang rusak. Terdiri atas 20 unit rumah rusak berat, 7 unit rusak sedang, dan 43 unit rusak ringan. Terbanyak di Kabupaten Demak dengan 69 unit rumah rusak.
Untuk fasilitas umum hanya ada dua wilayah yang mengalami kerusakan totalnya ada 22 unit. Yaitu di Kudus 11 unit dan Pati juga 11 unit fasilitas umum yang rusak.