26 C
Semarang
Thursday, 8 May 2025

17.613 Personel Gabungan Amankan Nataru di Jateng

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 17.613 personel gabungan dikerahkan dalam pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2022. Para personel tersebut diterjunkan untuk melakukan pengamanan selama libur panjang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan, pelaksanaan Operasi Lilin Candi digelar selama 11 hari, mulai 23 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023. Personel yang dilibatkan dalam pengamanan ini mencapai 17 ribu orang.

“Sebanyak 17 ribu personel itu hari ini kita geser di seluruh Pospam yang jumlahnya hampir 283 pos. (Terdiri atas) pospam, posyan, dan pos terpadu,” ungkapnya usai menggelar apel gelar pasukan persiapan pengamanan Nataru di Mapolda Jateng, Kamis (22/12).

Belasan ribu personel tersebut terdiri atas anggota Polda Jateng sebanyak 11.298 orang, unsur TNI 1.245 personel, dan instansi terkait 5.070 personel. Sedangkan jumlah pos terdiri atas 12 pos terpadu, 52 pos pelayanan, dan 219 pos pengamanan.

“Pengamanan di antaranya jalur tol Pantura, jalur pantura, jalur tengah, dan jalur pantai selatan. Disamping itu ada beberapa objek pengamanan, di antaranya gereja di seluruh Jateng,” bebernya.

Berdasarkan data, tercatat ada 2.776 gereja di seluruh Jateng. Kemudian ada 309 objek wisata, 201 pusat perbelanjaan, dan 93 pusat titik massa malam pergantian tahun. Ada juga 54 lokasi terminal, lima pelabuhan, tiga lokasi bandara, dan 34 lokasi stasiun.

“Pengamanan ini dilakukan dalam rangka memberikan jaminan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang melaksanakan kegiatan ibadah Natal, termasuk pergantian tahun dan liburan,” katanya.

Kapolda menyebutkan, wilayah Jateng merupakan tujuan mudik terkait liburan dan Nataru. Diprediksi ada 8,7 juta warga yang akan bergeser ke wilayah Jateng. Meski demikian, kepolisian telah membuat langkah-langkah lebih jauh manakala terjadi kepadatan arus lalulintas.

“Direktorat Lalulintas sudah koordinasi dengan direktorat lainnya.  Nanti kita siapkan contraflow. Kalau perlu one way dan sebagainya. Itu cara bertindak terakhir manakala terjadi trouble spot maupun black spot,” tegasnya.

Berdasarkan data, titik atau lokasi yang menjadi perhatian kerawanan lalu lintas berada di tol Kota Semarang, yakni KM 424 Semarang-Gerbang Tol Tembalang. Kemudian Gerbang Tol Kalikangkung. Termasuk di depan rest area 429 A Ungaran dan rest area KM 252 A Brebes.

Berikutnya, di simpang tiga Bawen, Kabupaten Semarang, yang merupakan pertemuan tiga jalur, Semarang, Jogjakarta, dan Solo. Sedangkan di jalur wisata, berlokasi di kawasan Bandungan, Tawangmangu-Karanganyar. Kemudian di jalur Pantura di Pekalongan Utara, Mangkang-Ngaliyan, di Demak yang padat, dan rawan rob, serta Pati berlokasi di Jembatan Juwana.

Selain itu, di Brebes Jalur Selatan. Merupakan pintu masuk dari arah Jakarta. Kemudian adanya pertemuan arus di simpang tiga Dermoleng, dari arah Purwokerto, Tegal, dan Jakarta. Selain itu, juga terdapat pusat oleh-oleh di Ketanggungan. Kemudian Jembatan Pedes di Brebes jalur tengah selatan dan Jembatan Pemali di Brebes jalur Pantura.

Selain dilakukan one way dan contraflow, kapolda menegaskan, juga telah membentuk tim urai dari berbagai kesatuan, mulai Direktorat Lalulintas, Sabhara, hingga Brimob. Menurutnya, tim urai dengan mengendarai sepeda motor untuk melakukan penanganan.

“Jadi, kita lebih efektif menggunakan roda dua. Termasuk, Striking Force Brimob pun pakai kendaraan roda dua. Itu bagian dari tim urai. Jadi, untuk jaminan keamanan tidak hanya untuk deteren kepada pelaku kejahatan untuk mencari kesempatan, tetapi kita juga fungsikan untuk mengurai jalur,” jelasnya. (mha/mg21/mg22/aro)

Reporter:
M Agus Haryanto

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya