30 C
Semarang
Wednesday, 18 December 2024

275 Peserta Ikuti Seleksi Pemagangan ke Jepang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 275 peserta mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang di halaman Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah (Jateng), Senin (10/10). Seleksi meliputi tes tertulis, medical check up (MCU), kemampuaan bahasa, dan interview penempatan kerja.

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi mengatakan, ada 496 pendaftar yang mengikuti program pemagangan ke Jepang. Namun yang datang untuk melaksanakan seleksi hanya 275 peserta yang berasal dari 35 kabupaten dan kota di Jateng.

Menurutnya program pemagangan ini sebagai upaya Dinakertrans Jateng untuk mengurangi pengangguran. “Yang hadir untuk mengikuti seleksi ada 275 peserta. Sebanyak 235 laki-laki dan 40 perempuan,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Ia menambahkan ada beberapa seleksi yang harus dilalui peserta sebelum berangkat ke Jepang. Seperti tes fisik, wawancara, mengikuti pelatihan bahasa asing, dan lainnya. Bagi peserta yang lolos seleksi dan pelatihan akan diberangkatkan ke Jepang 7-8 bulan ke depan.

“Setelah wawancara lolos lalu ikut medical check up, kemudian pelatihan bahasa Jepang selama dua bulan. Dilanjut pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjaan,” tambahnya.

Analis Kerja Sama Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas) Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemenaker RI), Endang Sri Hastuti mengatakan, program pemagangan ini sudah ada sejak tahun 1993 bekerjasama dengan pemerintahan Jepang. Meski sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi, mulai Juni 2022 lalu pendaftaran sudah mulai dibuka.

Ia menambahkan mengenai penempatan kerja di Jepang untuk perempuan akan ditenpatkan menjadi caregiver dan untuk laki-laki di beberapa perusahaan. Seperi manufactur, pertanian, elektronik, dan lainnya. “Kalau perempuan nanti sebagai caregiver atau perawat lansia dan laki-laki di beberapa perusahaan,” ungkapnya.

Menurutnya program pemagangan ini tidak dikenakan biaya. Baik untuk pendaftaran dan pelatihan. Peserta hanya mengeluarkan biaya untuk kebutuhan pribadi seperti transportasi dan makan. “Yang diberangkatkan sesuai training order dari Jepang. Tidak ada kuota, tergantung dari hasil seleksi. Kalau semuanya lolos ya akan diberangkatkan,” akunya.

Salah satu peserta asal Boyolali Fitri antusias mengikuti program tersebut. Tujuannya adalah untuk membantu ekonomi keluarga di rumah dan menambah pengalaman. “Karena dari jurusan perawat, saya pingin jadi caregiver di Jepang. Harapanhya bisa lolos dan bekerja disana,” akunya. (kap/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya