30 C
Semarang
Wednesday, 18 December 2024

Madu Borobudur Dikenal Hingga ke Eropa

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Dampak positif adanya Lapak Ganjar dirasakan oleh banyak pelaku UMKM di Jawa Tengah. Termasuk Aklis Nurdiansyah, pemilik usaha Wijaya Madu Borobudur di Dusun Kesawan, Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Produknya telah dikenal hingga ke Eropa.

Branding Wijaya Madu sebenarnya baru dirintis Aklis pada 2018. Namun peternakan madu sudah sejak lama dikelola secara turun temurun oleh keluarganya. Dirinya terinspirasi dari saudara sepupu. Lalu berinisiatif untuk membantu memasarkan madu dan berusaha beternak sendiri.

“Karena saat itu saya sariawan dan punya masalah jerawat dan tahu kalau madu itu punya banyak manfaat bagi kesehatan. Tapi saya ingin yang benar-benar asli maka harus dari peternak langsung,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Aklis pun terjun dan menekuni dunia peternakan madu, baik lebah atau klanceng. Kemudian memakai nama Wijaya karena terinspirasi dari tokoh hebat Raden Wijaya yang dalam sejarah sempat diceritakan sebagai penguasa Pulau Jawa. “Usahanya juga bisa melakukan ekspansi ke berbagai daerah secara luas,” ujarnya.

Meski belum memiliki pegawai saat itu, namun ia sudah memiliki beberapa partner usaha. Ia tak mau jika memakai sistem bos dan karyawan. Dalam memasarkan produknya pun, sebelum bergabung dengan Lapak Ganjar, ia santer memperkenalkan produknya ke masyarakat, pegawai pemerintah, hingga pejabat. “Alhamdulillah tanggapannya positif. Semakin dikenal karena saya membuka bagi reseller. Dan saya yakin dengan kualitas keasliannya,” tuturnya.

Ia melanjutkan, masa pandemi Covid-19 pada 2019-2020 justru membawa keberkahan. Madu menjadi salah satu barang banyak dicari masyarakat. Saat itu kemasan masih sederhana dari botol bekas. “Jadi, saat pandemi itu menjadi momen branding produk. Dilirik dinas dan mendapat dukungan proses legalisasi produk harus menggunakan kemasan bagus dan steril,” ucapnya.

Bergabungnya ke Lapak Ganjar, kata dia, atas saran dari istri. Usai melakukan pendaftaran, ada permintaan sampel untuk mengecek kualitas madu tersebut. “Setelah itu tidak disangka Pak Ganjar datang dan memborong madu. Bahkan sempat diekspos di Twitter dan semakin dikenal masyarakat luas,” imbuh Aklis.

Mulai saat itu, produk madu aslinya melanglang hingga ke Eropa. Salah satunya Swiss. Sedangkan di wilayah Asia juga sudah banyak. Mulai dari Singapura, Jepang, hingga Hongkong. Mereka heran ada peternakan madu tapi lebahnya lokal dan bisa menciptakan varian rasa seperti pahit, asam, manis. “Hal itu karena di Indonesia ada banyak varian bunga,” terangnya.

Meskipun tergolong menjanjikan, beternak lebah dan klanceng madu memiliki kendala. Salah satunya pengaruh musim hujan dan kemarau. Ketika musim hujan, banyak bunga tetapi lebahnya tidak bisa produksi. Ketika musim kemarau giliran bunganya habis. “Jadi memang harus pintar mencari lingkungan yang cocok untuk lebah. Kalau tidak cocok (bisa) pecah koloni (kabur, red),” terangnya.

Saat ini, Aklis memiliki sekitar lima peternakan madu. Selain itu juga mengandalkan lebah madu di alam liar (bolang). Biasanya ia melakukan pemanenan sekali dalam satu bulan. “(Sebanyak) 150 boks lebah itu bisa menghasilkan 50 kilogram madu dengan luas peternakannya 1000 meter persegi,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, ada banyak varian madu. Yang paling mahal yaitu madu klanceng yang dibanderol Rp. 300 ribu per kilogram. Kemudian ada madu hutan liar, cerana, madu hitam, kelengkeng, rambutan, kaliandra, kopi, randu, mutiflora, madu ginseng, dan madu sarang. Banyak khasiat yang bisa didapatkan dalam mengonsumsi madu. Di antaranya menjaga imunitas tubuh, meredakan batuk, menjaga sistem pencernaan, hingga beragam manfaat lainnya. “Nutrisinya kan beragam. Tergantung macam-macamnya,” terangnya.

Sejak terdaftar di Lapak Ganjar, banyak dampak positif yang dirasakan. Selain produknya dikenal luas, suatu kebanggaan bisa dibeli oleh para pejabat dan artis. Mulai dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Penyanyi Soimah, Komedian Peppy, dan lainnya.

“Saya sangat bersyukur sekali. Pak Ganjar itu selalu memperhatikan anak muda yang ingin maju dan produktif. Memberdayakan dan mengangkat pelaku usaha rumahan hingga produknya dikenal,” jelasnya. (mia/mg7/mg8/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya