28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Lima Tahun Beroperasi, Bus Trans Jateng Angkut 15,7 Juta Penumpang, Siapkan Koridor Wonogiri

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Selama lima tahun beroperasi, Trans Jateng telah melayani 15,7 juta penumpang. Jumlah penumpang tersebut diangkut oleh 98 armada bus yang tersebar di enam koridor di berbagai kabupaten dan kota di Jateng.

Bus Trans Jateng beroperasi sejak 2017. Transportasi masal penghubung antarkabupaten/kota ini dibuka di enam koridor. Koridor Bawen-Stasiun Tawang Semarang dilayani armada paling banyak, yakni 28 armada bus. Sementara lima koridor lainnya dilayani masing-masing 14 armada. Yakni, koridor Purwokerto-Purbalingga, Kota Semarang-Kendal, Purworejo-Magelang, Surakarta-Sragen, dan Kota Semarang-Grobogan.

Kepala Dishub Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan, selama pandemi saat mayoritas kegiatan dialihkan secara daring, angka penumpang Trans Jateng sempat turun. Koridor Bawen-Semarang bahkan turun sampai 50 persen lebih.

“Tapi kita nggak mikir untung rugi, karena ini memang bentuk campur tangan kita untuk meringankan beban ekonomi masyarakat,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Disebutkan, sekitar 30 persen pengeluaran rumah tangga biasanya terkuras untuk biaya transportasi. Dengan Trans Jateng yang dinilai nyaman dan murah, pihaknya berharap dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk kebutuhan pokok rumah tangga.

Hasil survei periodik yang dilakukan olehnya menunjukkan 50 persen penumpang masuk ke kategori umum dengan biaya Rp 4.000, dan sisanya masuk kategori pelajar, mahasiswa, pegawai, atau buruh dengan ongkos Rp 2.000 per orang.

Sejak pandemi Covid-19, pihaknya juga meningkatkan pembayaran non tunai dengan menerima scan QR code atau penggunaan e-money. Sehingga penumpang tak harus membayar menggunakan uang fisik.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan penambahan koridor di Wonogiri. Ia memasuki tahap sosialisasi dengan transportasi existing atau transportasi yang berjalan di sana sekarang agar bersedia menjadi penyedia layanan Trans Jateng di koridor tersebut.

Ya, kami sampaikan baik-baik, jangan sampai ada konflik, supaya nggak ada yang dirugikan di sana. Mereka kami rangkul untuk jadi penyedia jasa, lalu kami beli jasanya,” jelas Henggar.

Dikatakan, pihaknya masih akan menempuh proses panjang untuk mencapai kesepakatan dengan transportasi existing dalam menyediakan layanan Trans Jateng.

Para kondektur dan sopir bus yang sudah ada nantinya pun akan dialihkan menjadi pegawai Trans Jateng di koridor itu. Sehingga tak dikejar target harian lagi, melainkan menyesuaikan SOP yang berlaku di Trans Jateng.

Lebih lanjut dikatakan, menyoal bahan bakar ramah lingkungan, belum ada target spesifik. Pasalnya, alat pendukung berupa inverter memakan ongkos besar.  Ia belum bisa menuntut penyedia layanan Trans Jateng yang tersebar di beberapa daerah menggunakan alat tersebut. Karena juga dikhawatirkan akan berdampak pada tarif yang justru memberatkan penumpang. “Semua armada yang kami jalankan masih terbilang baru dan kondisi bagus, setiap enam tahun sekali juga pasti kami ganti armada baru,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai berolahraga menyempatkan naik bus Trans Jateng, Jumat (29/7) lalu. Didampingi istrinya, Siti Atikoh Supriyanti,  gubernur mengatakan Trans Jateng ternyata pelayanan enak, murah, aman, dan nyaman.

Ganjar menumpang bus Trans Jateng untuk pulang ke rumah jabatan setelah berolahraga jalan pagi menyusuri Kota Semarang. Ia bersama Atikoh tampak menikmati suasana di bus Trans Jateng koridor 1 Semarang-Bawen.

Ganjar mengatakan, keamanan bus Trans Jateng juga dijamin. Sejauh ini, ia menerima laporan barang hilang akibat terjatuh atau tertinggal di dalam Trans Jateng akan kembali ke tangan pemiliknya.

“Jadi kalau ada HP jatuh, dompet jatuh, nggak hilang. Dikembalikan. Sejarahnya semua kembali,” ujar Ganjar.

Salah satu penumpang mengaku terbantu dengan keberadaan Trans Jateng Koridor 1 rute Semarang-Bawen. Yati, perempuan asal Bawen itu bisa mudik dengan mudah, murah, dan aman.

“Saya kerja di Semarang. Kebetulan suami masih masuk (kerja), jadi ini pulang sendiri naik Trans Jateng. Nggak sering, tapi kalau sendiri ya naik ini,” katanya. (taf/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya