32 C
Semarang
Sunday, 11 May 2025

Dorong Integritas Data, Penanggulangan Covid-19 Jateng Jadi Percontohan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Keterbukaan informasi dan transparansi data, menjadikan Jateng sebagai percontohan penanggulangan Covid-19. Karena itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendorong integritas data oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jateng.

“Data kita baca, keputusan kita ambil. Nggak usah terlalu berharap menunggu perintah sana,” ujar Ganjar saat Pelantikan Pejabat Administrasi dan Pengawas di lingkungan Pemprov Jateng, Senin (1/8).

Pihaknya berinisiatif membuka data kasus aktif Covid-19 kala itu lebih dahulu. Bahkan pemerintah pusat sempat geger menentang langkahnya membuka data Covid-19 lantaran lonjakan kasus cukup tinggi di Jateng. “Data kita buka di website sendiri, geger lagi. Memang butuh keberanian,” tegasnya.

Keputusan yang diambil Ganjar pun telah mempertimbangkan banyak hal termasuk masukan dari ASN. Ia mengapresiasi ASN di lingkungan Pemprov Jateng yang berani berargumen dalam merespon suatu kebijakan.

Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes sedikit banyak belajar dari Pemprov Jateng dalam pengelolaan data Covid-19. Ganjar tak keberatan bila data yang disampaikan ke masyarakat menunjukkan hasil buruk tak sesuai harapan. Namun setidaknya ia mencoba jujur dan menyampaikan argumentasi yang mendasari datar tersebut. “Kalau gagal ya kita gagal. Kalau berhasil, ini lho progresnya. Belum berhasil banget, tapi kita lihat trennya. Ini juga edukasi kepada publik,” imbuhnya.

Keberhasilan Jateng dalam menangani Covid-19 tak lepas dari kinerja mantan Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo yang belum lama ditugaskan menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.

Disebutkan hari ini tim dari Undip diundang ke Malaysia sebagai delegasi untuk memaparkan inisiatif penanggulangan Covid-19 Jateng sejak awal pandemi. “Pandemi ini benar-benar disruptif luar biasa, yang mengubah segala hal,” ungkap Yuli.

Meski Dinkes Jateng selama pandemi mendapat alokasi dari refocusing anggaran paling banyak, ia tetap mewanti-wanti pegawainya untuk berhati-hati dalam pengadaan barang dan jasa. “Kami juga dikawal oleh BPK, BPKP, Inspektorat, dan aparat penegak hukum. Maka dalam jangka 1,5 tahun ada 7 pemeriksaan. Kita senang sekali malahan dimonitor, di-review, karena itu justru menentramkan kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, dalam sambutan purna tugasnya, Yuli menyampaikan perjalanan dan pencapaian Jateng mulai dari pengentasan stunting hingga stop buang air sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) yang sangat sukses. “Tahun 2013 akses jamban Jateng hanya 54,2 persen. Sekarang sudah 95,6 persen yang BAB sembarangan tinggal 4,4 persen,” paparnya. (taf/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya