RADARSEMARANG.COM, Semarang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah memperingatkan kembali potensi terjadinya rob tinggi di 13 kabupaten/kota di Jateng. Prediksi gelombang tinggi sekitar 1,25-2,5 meter akan terjadi pada Rabu (13/7) hari ini.
Ke-13 daerah yang berpotensi rob tinggi, yakni Brebes, Kota Tegal, Tegal, Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, Demak, Jepara, Pati, dan Rembang.
Kepala BPBD Jateng Bergas Catursasi kepada RADARSEMARANG.COM mengatakan, peringatan dini gelombang tinggi sekitar 1,25-2,5 meter telah disampaikan melalui media sosial (medsos). Peluang gelombang tersebut terjadi di perairan Kalimantan Tengah, Laut Jawa bagian tengah, dan Perairan Karimun Jawa.
Imbauan ditekankan untuk kewaspadaan dan keselamatan pelayaran. Di antaranya, perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal besar seperti kargo dan pesiar.
Pihaknya memprediksi dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini hingga 2040 mendatang akan mengalami kenaikan permukaan laut paling tidak 0,9 sentimeter per tahun. Sehingga kawasan pesisir tersebut semakin rentan.
Dikatakan, untuk penanggulangan rob maupun banjir, Catur cenderung menekankan pada pelibatan masyarakat terdampak. Sehingga mereka aktif sebagai subjek yang ikut menanggulangi permasalahan alamiah di wilayahnya.
“Biasanya mengatasi banjir kami jawab dengan tiga hal, yakni meninggikan rumah, membangun tanggul, dan pengendalian air. Nah untuk rob kurang lebih juga sama,” tuturnya.
Menurut Catur, pengendalian air dapat dilakukan melalui pintu air atau pompa. Selain itu, upaya konservasi dengan penanaman mangrove yang lebih masif. Lalu kebijakan tata ruang yang mengutamakan faktor lingkungan.
Tak kalah penting, pengendalian air tanah agar industri atau pihak lainnya tidak mengeksploitasinya dan menyebabkan penurunan muka tanah.
Lebih lanjut pihaknya mendorong instalasi teknologi sederhana dan berbasis pada potensi lokal di masing-masing daerah untuk mengatasi rob. Sehingga masyarakat setempat dapat mengoperasikan dan berperan langsung dalam hal ini. “Jadi, mereka juga sebagai subjek di sini dengan diberdayakan menyelamatkan wilayahnya,” imbuh Catur.
Untuk mengoptimalkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, pihaknya juga tengah menggencarkan Desa Tanggap Bencana di Jawa Tengah. Dengan adanya masyarakat yang sadar bencana, mitigasi maupun penanganan akan lebih tanggap dan bergotong royong.
Data BPBD Jateng menyebutkan, sebanyak 22 kabupaten/kota di Jateng berisiko tinggi mengalami bencana alam. Sisanya, 13 kabupaten.kota berisiko sedang.
Dikatakan, tanggul jebol yang menyebabkan banjir rob di Kota Semarang pada 23 Mei lalu menelan kerugian hingga Rp 600 miliar. Pasalnya, rob setinggi satu meter itu melumpuhkan produktivitas kawasan industri Lamicitra dan aktivitas impor ekspor di Pelabuhan Tanjung Emas. Belum lagi beberapa sekolah yang terpaksa diliburkan, serta terganggunya kesehatan masyarakat sekitar.
Terpisah, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo MT mengatakan, fenomena Super Full Moon atau fase bulan purnama yang bersamaan dengan fase pasang air laut tertinggi pada Rabu (13/7) hari ini berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.
Dikatakan, citra satelit altimetri juga menunjukkan anomali positif tinggi muka air laut yang dapat menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada 10 – 19 Juli 2022. Di antaranya, di pesisir utara Jawa Tengah.
“Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” paparnya.
Karena itu, kata Eko, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG. (taf/aro)