28 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Ajak Milenial Tangani Perubahan Iklim

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Generasi milenial harus bisa ikut terlibat dalam menangani perubahan iklim. Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan (Kemitraan) bekerja sama dengan Adaptation Fund dan Pemerintah Kota Pekalongan mengadakan Kolaborasi Bareng Pemuda Pekalongan (Kobar Pekalongan) untuk perubahan iklim.

Direktur Eksekutif Bidang Kemitraan Laode Muhammad Syarif mengatakan kegiatan ini berupaya untuk menyelesaikan isu rob. Ada empat komponen yang akan dilakukan. Seperti pembuatan tanggul, penanaman bakau, pengelolaan sampah, dan meningkatkan kesadaran anak-anak muda agar menjaga lingkungan.

“Program ini kita jalankan selama dua tahun, dan ini baru tahun pertama. Kita mulai dengan membangun tanggul dan penanaman mangrove. Bibitnya sudah ada kita tinggal menanam saja,” katanya.

Sebanyak 100 anak muda mengikuti Kobar Pekalongan untuk perubahan iklim. Terdiri peserta yang masuk dalam 25 besar lomba Aksi Generasi Muda Adaptasi Perubahan Iklim Pekalongan. Terdiri dari pelajar, pemuda, komunitas, dan perwakilan pemuda Kota Pekalongan usia 16 sampai 25 tahun.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung program tersebut, karena bisa mengedukasi anak-anak muda. Generasi muda yang terpilih bisa mengedukasi masyarakat dengan membuat kampanye, video, pidato, dan foto berkaitan dengan perubahan iklim.

“Dengan program ini, kita harapkan kesadarannya dibangun. Di Pekalongan ada program ipal komunal. Jadi nanti mereka bisa menangani bagaimana pengelolaan sampah plastik dan limbah batik,” katanya.

Selain itu bagi wilayah yang sudah tergenang rob bisa dijadikan sebagai pariwisata. Misal dengan dibuat tempat pemancingan dan sebagainya. Yang terpenting adaptasi mereka terhadap adanya perubahan iklim ini bisa berjalan dengan baik. Kalau dulu rumahnya nempel di tanah sekarang mungkin dibuat dengan rumah apung. “Kendaraannya tidak lagi menggunakan motor, angkot, ataupun becak. Tapi kita ganti dengan perahu” tambahnya.

Salah satu peserta Akro Muhsinin mengaku senang bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung. Hanya ada lima orang perwakilan yang bisa langsung menyampaikan pendapatnya kepada Gubernur Jateng.

“Kita sempat bertanya dengan Pak Ganjar mengenai solusi yang dapat diterapkan di Pekalongan, tentang penanaman mangrove dan pengelolaan sampah plastik. Tinggal ilmu yang didapat disini kita edukasikan kepada masyarakat,” akunya. (kap/fth)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya