RADARSEMARANG.COM, Semarang – Gotong royong merupakan salah satu nilai utama dalam Pancasila. Saat ini generasi milenial telah mempraktikkan gotong royong melalui semangat kolaborasi yang intens.
Banyak kolaborasi dijalin dalam berbagai kepentingan. Mulai dari kegiatan akademis, bisnis, ataupun kerelawanan. Begitupun saat menjumpai masalah, generasi milenial cenderung menyelesaikan lewat jalur komunikasi damai.
“Ini bukti konkret, jika milenial mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” kata Wakil DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono saat Dialog Interaktif Bulan Pancasila di di Gedung Gradika Bhakti Praja.
Ia mencontohkan selama pandemi, kolaborasi menjadi bagian gaya hidup milenial. Mereka mengajak berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk orang yang belum dikenal. Ini membuktikan jika pemuda Indonesia telah mengamalkan nilai Pancasila. “Nilai luhur kepedulian dan gotong royong bisa masuk ke semua lini,” ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memahami betul generasi milenial dan generasi Z tumbuh dan hidup beriringan dengan perkembangan teknologi digital. Sehingga cara mengajarkan nilai Pancasila harus disesuaikan. Ia menanamkan nilai Persatuan Indonesia dengan kebijakan mengenakan pakaian adat Nusantara setiap hari kamis keempat tiap bulan. “Penerapan nilai Pancasila harus inovatif. Jadi mampu memacu generasi muda, memunculkan kreativitas dan inovasi,” katanya.
Ketua KNPI Jateng Tino Indra Wardono meminta pemuda harus membentengi diri dan berhati-hati dengan hal baru yang hadir dalam hidup. Pancasila harus dijadikan pegangan hidup karena berhasil menjaga kerukunan bangsa di tengah keberagaman. “Banyak negara mengagumi Pancasila yang mampu menyatukan perbedaan. Maka tugas kita sebagai generasi penerus adalah terus menjaganya,” tambah Tino. (taf/fth)