RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dalam satu pekan selama libur Lebaran 2-8 Mei 2022, Daya Tarik Wisata (DTW) di Jateng telah dikunjungi 3.494.880 wisatawan. Di antaranya terdapat 1.730 wisatawan mancanegara. Akan tetapi banyak pengunjung mulai lengah dan abai terhadap prokes pandemi Covid-19.
Kasie Pengembangan Pasar Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Tanti Apriani membuktikan jumlah wisatawan yang luar biasa ini sesuai prediksinya. Tradisi Syawalan turut meramaikan baik wisata reliji hingga wisata alam.
“Banyumas merebut posisi kedua dengan wisatawan tertinggi di Jateng yang sebelumnya terus ditempati oleh Kabupaten Magelang,” ujar Tanti kepada RADARSEMARANG.COM.
Pada Minggu (8/5), Semarang masih menempati wisatawan terbanyak dengan jumlah 383.128 dalam sehari. Lalu diikuti Banyumas sebanyak 270.976 pengunjung. Di posisi ketiga Kabupaten Magelang menyusul dengan 237.852 wisatawan.
Jika pada tiga hari pertama destinasi teramai jatuh pada Kota Lama, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan. Tiga hari berikutnya, Pantai Menganti di Kebumen merebut posisi kedua sebagai DTW paling diminati wisatawan. Pantai tersebut menjadi daya tarik utama di wilayah Kebumen.
Dijelaskan, tipikal pengunjung yang berwisata ke Semarang biasanya telah menyusun rencana. Di pagi hari mendatangi Klenteng Sam Poo Kong, lalu siang hari ke Lawang Sewu, dan malam harinya ke Kota Lama.
“Pembagian waktu itu sudah mereka pertimbangkan dengan pencahayaan matahari yang pas untuk menghasilkan foto bagus dan instagramable,” imbuh Tanti.
Pada hari Minggu kemarin Kota Lama didatangi sebanyak 159.984 wisatawan, sebagai DTW dengan pengunjung terbanyak di Jateng. lalu Candi Borobudur memiliki 133.654 dan Pantai Menganti Kebumen 115.775 orang pengunjung.
Posisi keempat ditempati Randusari Indah Brebes dengan 105.000 pengunjung dan kelima Candi Prambanan 102.965 wisatawan. Sampai kini puncak wisatawan terbanyak sepekan terakhir jatuh pada hari kelima lebaran 5 Mei dengan 675.067 pengunjung dalam sehari.
Lebih lanjut, dalam pantauan koran ini sebagian wisatawan mulai lengah terhadap pemberlakuan prokes. Di Kota Lama telah siaga posko dengan lima petugas yang berjaga. Petugas menyalakan pengeras suara yang berisikan peringatan taat prokes sembari berdiri di tepi jalan Taman Srigunting.
Banyak pengunjung berlalu lalang tanpa mengenakan masker. Namun petugas tak memperhatikan atau pun memberikan peringatan. Tanti mengakui masyarakat perlu diedukasi kembali soal ketertiban prokes mengingat pandemi belum sepenuhnya berkahir. “Kami mengerti kita semua jenuh, tapi kita mesih perlu berhati-hati,” pungkasnya. (taf/ida)
