RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pengemudi truk yang melanggar aturan overdimensi dan overload (ODOL) selama Operasi Keselamatan Candi 2022 tidak ditilang. Meski demikian, anggota kepolisian jajaran Polda Jateng tetap akan memantau pelaksanaan aturan tersebut di lapangan.
Dirlantas Polda Jateng Kombespol Agus Suryonugroho menegaskan, selama kegiatan Operasi Keselamatan Candi 2022, pelanggaran aturan ODOL tidak menjadi sasaran, dan tidak ada penindakan.
“Karena Bapak Kapolda dan Gubernur Jateng meminta soal overdimensi dan overload ini mengedepankan sosialisasi, edukasi, baru yang terakhir penindakan,” kata Agus Suryonugroho di sela Apel Pasukan Operasi Keselamatan Lalulintas Candi 2022 di halaman Mapolda Jateng, Selasa (1/3).
Dikatakan, sesuai kebijakan pemerintah, pada 2023 mendatang, sudah zero overdimensi dan overload. Sehingga pada bulan-bulan ini seharusnya dilakukan penindakan-penindakan. “Tetapi penindakan itu mengedepankan sosialisasi. Kita sudah sepakat dengan Dinas Perhubungan,”ujarnya.
Agus menambahkan, kegiatan Operasi Keselamatan Candi 2022 dilaksanakan secara serentak mulai Selasa (1/3) kemarin hingga 14 hari ke depan. Selama operasi, kata dia, tidak ada penilangan terkait pelanggaran
Dijelaskan, kegiatan tersebut merupakan cipta kondisi dalam rangka menghadapi Operasi Ketupat Candi yang akan datang. Pihaknya juga menegaskan, penindakan Operasi Keselamatan Candi adalah preemtif dan preventif.
“Namun demikian, kegiatan rutin tetap ada penindakan. Kalau ada pelanggaran kasat mata kita tindak. Apalagi sekarang sudah ada E-TLE. Tentunya pengguna jalan sudah diawasi ribuan kamera CCTV. Sehingga bisa dilakukan tindakan tilang E-TLE yang sudah kita laksanakan di Polda Jawa Tengah. Tapi, khusus operasi ini, tindakannya hanya dua, yakni preemtif dan preventif,” bebernya.
Irwasda Polda Jateng Kombespol Untung Sudarto menambahkan, personel yang dilibatkan dalam kegiatan Operasi Keselamatan Candi 2022 ini sebanyak 2.577 anggota. Senada dengan Agus, yang dilakukan selama operasi adalah tindakan preemtif dan preventif. “Jadi, tidak ada tindakan penilangan, tindakannya hanya himbauan,” ungkap Untung Sudarto.
Untung menyebut, kegiatan yang akan berlangsung selama 14 hari ini, salah satunya dalam rangka menghadapi situasi lalulintas.”Kepada anggota yang bertugas, laksanakan tugas ini secara humanis. Kedepankan aspek edukasi,” tegasnya.
Agus menambahkan, sasaran Operasi Keselamatan Lalulintas Candi 2022 ini adalah mengurangi angka lakalantas, termasuk juga pelanggaran. Selain itu, juga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Juga untuk menciptakan kondisi lalulintas yang aman, tertib, dan lancar. Itu merupakan bagian dari kegiatan operasi. Polda Jawa Tengah semua sudah siap. Hari ini, jajaran telah melakukan gelar pasukan, tentunya secara serentak selama 14 hari ke depan,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, utamanya pengguna jalan untuk tetap disiplin, patuh, serta taat dan tertib dalam berlalulintas. Termasuk juga patuh dan taat dalam melaksanakan protokol kesehatan. “Maka dari itu, preventif dan preemtif nanti ada semacam gerai terkait covid, termasuk adanya tindakan-tindakan yang sifatnya edukatif,” katanya. (mha/aro)