RADARSEMARANG.COM, Semarang – Hingga saat ini, Pemerintah Arab Saudi belum resmi membuka kran pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah juga belum bisa memastikan soal pemberangkatan haji. Kendati demikian, persiapan bagi calon jamaah haji yang dijadwalkan berangkat tahun ini tetap dilakukan.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jateng Ahyani mengatakan, belum ada kebijakan yang bisa dijadikan pedoman terkait penundaan pelaksanaan haji. Sebab, sampai saat ini, Pemerintah Arab Saudi dengan Pemerintah Indonesia belum ada nota kesepahaman (MoU) terkait pelaksanaan haji 1443 H.
“Karena itu, belum bisa ditentukan berapa kuotanya. Kita belum bisa mem-publish kebijakan dan ketentuan-ketentuan terkait pemberangkatan calon jamaah haji tahun 2022,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (1/3).
Biasanya, lanjut Ahyani, Jateng akan memberangkatkan sebanyak 30.000 lebih jamaah haji jika dalam kondisi normal. Namun sudah dua tahun ini, Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji karena pandemi. Namun pada 2021 lalu, Arab Saudi sempat melaksanakan haji terbatas untuk warga domestik dan ekspatriat (jamaah haji yang sudah berada di Arab Saudi, Red).
Disinggung soal persiapan calon jamaah haji, Ahyani mengaku sudah menyiapkan skema pemberangkatan. Namun pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut untuk disampaiakan kepada masyarakat. “Persiapan terkait SDM sudah kita lakukan. Kita juga sudah menyiapkan skema pemberangkatan jamaah jika 100, 75, 50 atau bahkan hanya 25 persen,” tuturnya.
Selain itu, Ahyani mengimbau kepada calon jamaah haji untuk bersiap diri mengasah kemampuan. Supaya ketika ada keputusan diberangkatkan haji, bisa benar-benar siap. Pembekalan dan manasik haji juga tetap dijalankan. Ia juga meminta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) bekerja sama memantau, mengarahkan, dan membina jamaah agar istithaah. “Tetap menyiapkan diri, terutama persiapan mental, karena situasinya berbeda dengan normal,” ujarnya.
Ia menyebutkan, total calon jamaah haji di Jateng yang masuk daftar tunggu mencapai 850.000 orang. Adapun masa tunggu dari proses pendaftaran hingga pemberangkatan sekitar 29 atau 30 tahun.
Terpisah, Petugas Biro Haji Arbani Irfan mengatakan, perihal haji ia mengaku belum mengetahui apakah tahun ini bisa berangkat atau tidak. Bagaimanapun, pihaknya tetap menunggu konfirmasi dari pemerintah. Saat ini, juga tetap melakukan persiapan terkait prosedur pemberangkatan haji. “Untuk saat ini haji reguler kita belum tahu. Travel pun juga sama. Ketika nanti sudah ada informasi pemberangkatan haji, kita pun sudah siap,” tuturnya.
Di sisi lain, untuk pelayanan umrah selama pandemi, Arbani sendiri telah memberangkatkan dua kali. Yakni, pada 8 November 2020 yang termasuk tim uji coba sebanyak empat orang mewakili Semarang. Kemudian pada Januari 2021 juga memberangkatkan delapan jamaah umrah, serta di awal 2022 jadwal umrah semakin padat, yakni pada 7, 22, dan 25 Maret mendatang. (cr3/aro)