RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng masih menggelontorkan minyak goreng melalui Operasi Pasar (OP) di berbagai daerah. Targetnya akhir Februari 800 ribu liter minyak goreng dari pusat tuntas tersalurkan dan dapat mengantisipasi kelangkaan.
Kepala Disperindag Arif Sambodo menyampaikan OP untuk telah diupayakan sejak 14 Februari. Hal itu merupakan panjang tangan pemerintah pusat yang menggelontorkan 50 juta liter minyak goreng ke seluruh penjuru Indonesia.
“Hari ini saya mendampingi Pak Menteri di Purworejo, total ada sekitar 20 ribu liter yang kami gelontorkan,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Penurunan minyak dilakukan langsung dari Jakarta. Menurutnya operasi pasar menjadi upaya paling tepat untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng. Bersama perusahaan minyak goreng ia menyalurkan 100 ribu liter.
Kemudian dari Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menggelontorkan sebanyak 24 ribu liter, dan dari bulog menyalurkan sejumlah 10 ribu liter.
Beberapa waktu lalu ia juga bekerja sama dengan CV Sawit Juara menyalurkan minyak goreng ke tiga titik pasar di Semarang. Masing-masing mendapat 9 ton atau 10 ribu liter per hari. total harian sebanyak 27 ton minyak curah.
“Itu semua bagian dari 800 ribu liter yang kami salurkan sejak 14 Februari,” imbuhnya.
Sejak awal, Arif telah melakukan pantauan stok minyak goreng. Termasuk ke PT Star di Kawasan Tanjung Emas, Indogrosir di Kaligawe, dan lokasi lainnya. Pihaknya mendata alur distribusi dan jumlah ketersediaan stok di lapangan.
Sampai saat ini ia belum menerima laporan dari satgas pangan soal adanya penimbun minyak. Lalu OP akan terus dilakukan hingga target dari pusat tuntas. Ia harap, tak ada kelangkaan minyak dan pedagang dapat menjual sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. (taf/bas)