RADARSEMARANG.COM, Semarang – Ketua Fraksi PPP DPRD Jateng Masruhan Syamsurie mengecam keras sikap represif TNI/Polri dalam menangani kasus di desa Wadas Purworejo. Tindakan tidak berprikemanusiaan tersebut jelas sangat tidak pantas dan tentunya rakyat yang dikorbankan.
“Sikap pemerintah menangani kasus pembangunan di desa Wadas Purworejo sangat tidak berprikemanusian,” tegas Masruhan.
Ia menambahkan, Indonesia pernah mengalami masa-masa seperti yang dialami warga Wadas. Rezim Orde baru yang membangun waduk Kedungombo menggunakan cara-cara kasar, kekerasan dan membuat suasana mencekam. “Saya punya pengalaman pahit dengan di Boyolali ketika masih menjadi jurnalis dan terjun langsung meliput perilaku represif aparat,” ujarnya.
Selama berbulan-bulan suasana mencekam, penuh ketakutan dan menelan banyak korban warga Kemusu dan sekitarnya. Itulah pembangunan waduk Kedung Ombo yang mencederai rasa keadilan dan kemanusiaan. “Akankah itu terulang lagi dengan pembangunan bendungan Bener di Purworejo yang kemarin kita dipertontonkan cara-cara kekerasan oleh aparat,” tambahnya.
Ketua DPW PPP Jateng ini menilai masih belum terlambat untuk diadakan dialog bersama, musyawarah dengan para pihak terkait. Ia yakin hanya dengan musyawarah konflik akan akan bisa tertangani.
Meskipun mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama. “Saya percaya proyek tersebut akan.membawa manfaat juga pada masyarakat. Karena itu untuk sebuah tujuan yang bagus harus ditempuh dengan cara yang bagus, yakni dialog dan musyawarah,” tambahnya. (fth/bas)