RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebagai sayap Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P), Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) aktif menggelar kegiatan sosial dan pendidikan politik. Utamanya bagi petani, milenial, dan aktivis.
Ketua DPD Repdem Jawa Tengah, M Fadil Kirom, menjelaskan, Repdem merupakan sayap pertama PDIP. Didirikan pada tahun 2004, oleh Taufik Kiemas bersama tiga aktivis 1998 seperti Budiman, Sinton, dan Safik.
Ia sendiri masuk di Repdem pada 2014. Langsung menjabat sekretaris. Kemudian pada tahun 2017, dia dipercaya sebagai ketua. Berlatar belakang aktivis yang memperjuangkan hak-hak petani, Fadil pun akhirnya belajar politik banyak dari PDIP.
Menurutnya, Repdem terbentuk dari teman-teman aktivis 1998 yang fokus pada demokrasi. Setelah reformasi, aktivis terbagi melalui jalur pendampingan masyarakat dan perjuangan di partai politik. “Yang di Repdem ini aktivis yang ikut PDIP, karena pada 2004 PDIP mengangkat isu buruh dan petani,” jelasnya.
Saat ini, ketua umum Repdem adalah Wanto Sugito. Dengan usulan nama dan disahkan oleh ketua DPP PDIP. Kegiatan Repdem adalah menggencarkan pendidikan politik. Utamanya di kalangan petani, milenial, dan aktivis. “Selain itu, membantu kemenangan partai dalam pemilu,” tandasnya.
Tahun 2017 dulunya hanya 10 cabang Repdem di Jateng, seperti Kota Semarang, Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Wonogiri, Solo, Jepara, Temanggung, dan Magelang. Kini, hampir semua kota/kabupaten di Jateng sudah ada Repdem. “Karena kita sayap, kita harus pastikan bisa terbang,” tuturnya.
Pada tahun 2020 atau awal pandemi, kegiatan Repdem lebih condong ke lingkungan, seperti menanam. Memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam, menggabungkan ikan dan tumbuhan. “Kegiatan itu juga untuk membantu perekonomian warga. Itu kan bisa menambah Rp 300 ribu per bulan,” tuturnya.
Sebagai relawan, pihaknya akan selalu berbagi ilmu dan jaringan. Melalui pendidikan politik yang dilakukan secara online dan tatap muka. Berbagi ilmu mengenai lahirnya Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, hingga keorganisasian. “Kalau sekolah politik setahun dua kali,” tuturnya.
Fadil menambahkan, Repdem memiliki SDM (sumber daya manusia) yang memahami situasi bangsa. Bahkan, sesuai dengan ideologi Pancasila. (fgr/zal)