28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Jateng Kirim 108 Peserta Muktamar NU

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng mengirimkan 108 orang untuk menjadi peserta Muktamar ke-34 NU di Lampung yang digelar selama dua hari, 22-23 Desember. Mukmatar yang sedianya digelar tahun 2020 lalu ini, terkendala pandemi Covid-19 sehingga diundur hingga 2021 ini.

“Kami berharap Muktamar NU kali ini bisa berlangsung baik, maslahat untuk bangsa dan negara, maupun dunia pada umumnya,” kata Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng Muzammil.

Menurut Muzammil, 108 peserta Muktamar NU dari Jateng tersebut berasal dari 3 orang pengurus PWNU dan 35 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten/Kota di Jateng masing-masing mengirimkan 3 orang pengurus. Terdiri atas ketua syuriah, ketua tanfidziyah, dan kiai pengasuh pondok pesantren yang disepakati di masing-masing daerah.

“Dari PWNU Jateng yang diberangkatkan adalah Ketua Tanfidziyah, Ketua Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh, dan Katib Syuriah NU KH Ahmad Sya’roni K. Namun KH Sya’roni meninggal dalam perjalanan saat menuju Lampung, akhirnya digantikan Sekretaris Tanfidziyah PWNU Jateng KH Hudallah Ridwan,” jelasnya.

Terkait kandidat ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang akan datang, pihaknya tak mau membocorkan calon yang akan diusung PWNU Jateng. Meski begitu, pihaknya berharap ketua PBNU dipilih secara msyawarah mufakat. Kalau tidak tercapai, terpaksa menggunakan pola pemungutan suara.

“Setiap warga NU yang memenuhi syarat berhak mencalonkan dan dicalonkan. Meski begitu, kami berharap kandidat ketua PBNU mendatang adalah orang yang benar-benar memiliki waktu penuh untuk NU,” harapnya.

Selain itu, harapan PWNU Jateng ke depan adalah memperkuat peran syuriah NU. Karena syuriah NU itu berfungsi sebagai pemimpin. Sedangkan fungsi tanfidziyah menjalankan fungi manajemen. “Pengambilan keputusan tetap ada syuriah, sedangkan tanfidziyah itu pelaksana,” tandasnya.

Karena itu, PBNU ke depan bisa lebih maksimal dalam berkhidmah kepada umat. Selalu mengambil kebijakan terbaik yang maslahat untuk umat, bangsa, dan negara Indonesia. Juga memberikan suri tauladan yang lebih baik kepada mereka di dalam segala hal.

Terkait sudah berhasil atau belum kepengurusan PBNU yang akan diganti ini, Muzammil mengatakan masih menunggu hasil laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus PBNU. Meski begitu, pengurus lama sudah ikhtiar maksimal.

“Ukuran berhasil tidaknya pengurus PBNU ini adalah dari program yang ditetapkan muktamar tahun 2015 lalu di Jombang. Berapa persen yang tercapai dan tak tercapai. Belum bisa menilai. Tergantung pelaporan pertanggungjawaban. Kami ingin organisasi PBNU tertata baik dan solid, berperan untuk kebaikan untuk masyarakat banyak,” urainya. (ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya