RADARSEMARANG.COM, Semarang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng meminta warga waspada potensi banjir dan longsor di musim penghujan. Pasalnya saat ini di Pekalongan, ratusan warga telah mengungsi akibat rob.
Plt Kalakhar BDBD Jateng Safrudin mengatakan, jumlah pengungsi terdampak rob masih naik turun hingga saat ini. Terakhir, terdapat 236 korban yang mengungsi di beberapa titik pengungsian utama.
“Ada pengungsian di Aula Kantor Camat Pekalongan Barat, Kantor Kelurahan Degayu, musala, dan titik lainnya,” ungkapnya saat ditemui RADARSEMARANG.COM.
Dia katakan, penyebab utama rob di banyak titik pesisir Jateng karena turunnya permukaan tanah dan naiknya air muka laut. Sedangkan untuk banjir disebabkan oleh sistem sungai dan curah hujan tinggi akhir-akhir ini.
Saat ini pihaknya mengupayakan mitigasi struktural seperti normalisasi sungai dan penguatan tanggul. Ia melihat banyak sungai maupun drainase yang dipenuhi sedimen sehingga air hujan tak dapat mengalir dengan optimal.
Di samping itu, para anggotanya di kabupaten/kota telah siap turun ke lapangan sejak apel digelar oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa saat lalu. Sedangkan untuk bantuan korban pengungsi di Pekalongan sudah disalurkan.
“Logistik sudah dikirim ke Degayu karena mereka paling lama mengungsi di sana,” imbuhnya.
Safrudin mengungkapkan beberapa wilayah terdampak. Banjarnegara beberapa saat lalu terkena longsor. Sebagian kecamatan di Pati juga sempat terendam banjir. Sedangkan yang cukup parah di Desa Wonocoso, Kudus. Pada awal dan akhir bulan November tergenang banjir. “Ke depan, potensi banjir dan longsor masih mungkin terjadi, sehingga kita harus terus siap dan waspada,” pungkasnya. (taf/ida)