RADARSEMARANG.COM – Hari ini, 25 November 2021, dirayakan sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Juga hari ulang tahun ke-76 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Berikut ini kisah-kisah guru inspiratif yang telah menorehkan banyak prestasi.
Galih Suci Pratama menjadi guru sejak 2014. Ia mengabdi di SD Negeri Sekaran 02 Kota Semarang. Lulusan PGSD Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini juga menjadi guru penggerak. Ia dilatih untuk belajar kepemimpinan pembelajaran yang ending-nya bisa menghasilkan siswa yang memiliki profil Pancasila. Bagaimana seorang guru bisa menjadi pemimpin di pembelajaran? Itu yang kemudian ditekankan dalam guru penggerak.
“Jadi, kita akhirnya belajar mendalami nilai-nilai Ki Hajar Dewantara, praktik coaching atau pelatih, mendalami tentang keilmuan praktik pembelajaran yang baik, mendalami pengembangan potensi anak, memerdekakan siswa di dalam proses pembelajaran,” jelas Galih.
Galih yang memelopori kanal Youtube pembelajaran SD Kota Semarang telah menorehkan banyak prestasi. Prestasi tertinggi yang didapatkan sebagai penerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2020 kategori khusus: Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid-19.
Prestasi lainnya yang didapatkan sejak dirinya menjadi guru pada 2014, di antaranya, juara 2 nasional lomba artikel ilmiah populer kategori feature 2017, juara 1 Lomba Olimpiade Guru Nasional Tingkat Kota Semarang 2018, Pencipta Mars SD Negeri Sekaran 2, narasumber seminar, juri lomba, dan sebagainya.
Galih yang aktif sebagai penulis telah menerbitkan banyak karya, baik penelitian maupun buku. Dari tujuh buku yang diterbitkan, di antaranya berjudul, Guruku, (Bukan) Gurauan (2017), Jejak Kuliner Nusantara Untuk Pembelajaran Karakter Bangsa, dan komik Ayo Berbuat Baik!.
Dalam menyikapi pandemi Covid-19, aplikasi ELSA (E-Learning SDN Sekaran 2) merupakan inovasi baru yang diciptakan oleh Galih. Latar belakang pengembangan ELSA diawali pada 2020 dirancang oleh gerakan sosial PKY atau Pengembangan Konten Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang pada saat pembelajaran daring.
“Konten Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang yang biasa disingkat PKY kami inisiasi dengan cara melatih ratusan guru untuk membuat video pembelajaran dengan tagline berkembang dan berbagi berbasis gerakan sosial di tahun 2021 ini kami mendapat apresiasi dari ASTRA melalui SATU Indonesia Award tingkat nasional,” ungkap Galih.
Aplikasi ELSA yang berintegrasi berisi soal, materi, kuis, dan juga buku. Fitur-fitur aplikasi ELSA salah satunya adalah buku siswa, menampilkan e-book dari buku yang sudah diterbitkan oleh Kemdikbud dari tema satu sampai dengan tema sembilan.
Fitur selanjutnya materi yang dikembangkan dengan Microsoft Sway karena dianggap mudah dalam proses pembuatan dan memiliki tampilan yang cukup menarik dalam pembelajaran. Di dalamnya terdapat video dan soal yang terintegrasi dalam materi tersebut.
Selanjutnya ada video. Video ini dikembangkan dari kontennya PKY yang sudah lengkap. Mulai dari tematik dan non-tematik kelas 1 sampai dengan kelas 6. Fitur selanjutnya yaitu soal. Dikembangkan menggunakan google form agar bisa memudahkan siswa untuk belajar. Kemudian ada fitur kuis yang dikembangkan dari quizziz.
Selain itu, lanjut dia, ada fitur lagu yang diambil dari lagu-lagu nasional, dan daerah yang sesuai dan perlu untuk diajarkan kepada siswa. Galih menyampaikan, dirinya mengintegrasikan aplikasi ELSA untuk dikaitkan dengan aplikasi sejenis yang bisa membantu proses pembelajaran. Seperti AKM, Rumah Belajar, Jateng Pintar, Math Games, Si Booky, dan WaNu.
Pelaksanaan ELSA dalam proses pembelajaran menggunakan konsep Hybrid Learning atau pembelajaran yang dilakukan PTM terbatas dengan luring dilakukan secara bersamaan dengan proses pembelajaran daring.
Selain menjadi seorang pengajar, Galih juga aktif pada kegiatan lain seperti pendamping guru penggerak, Koordinator Guru Pamong PPG PGSD FIP Unnes, Ketua Tim Pendirian Prodi PGSD UNIMUS, inisiator/penggagas/penggerak Tim Pengembang Konten Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang, Sekretaris Kwaran Gunungpati, Wakil Ketua IKA PGSD Unnes, Tim PPK, Tim Kurikulum SD, Tim Jurnal, dan Tim Literasi Dinas Pendidikan.
Bagi Galih, pengalaman paling berkesan selama menjadi guru yaitu ketika ia mendapat laporan siswanya berhasil atau sukses. Guru kelahiran 1991 ini berharap dirinya bisa menciptakan TV Digital Pendidikan di kemudian hari. Galih juga berharap para tenaga pendidik di negeri ini terus bergerak serentak menuju ekosistem pendidikan yang bermartabat. (mg16/mg20/aro)