28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Waspadai Titik Rawan Kecelakaan di Sepanjang Jalan Tol Jateng

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Polda Jateng dan pengelola jalan tol melakukan survei titik-titik rawan kecelakaan (black spot) di sepanjang jalan tol di Jateng. Langkah ini dilakukan untuk memberikan keamanan, kenyamanan, serta kelancaran arus lalulintas menghadapi Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryo mengatakan, pihaknya bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan seluruh pengelola jalan tol di Jateng melaksanakan kegiatan rapat koordinasi menghadapi nataru, termasuk Operasi Zebra, Kamis (11/11/2021). Pembahasan tersebut mengarah pada keselamatan pengguna jalan tol.

“Polantas Sigap menyampaikan dalam rapat koordinasi bahwa Polantas hadir bersama stakeholder, menyimpulkan bahwa ruas jalan tol harus aman. Aman artinya aman tertib, terkendali, dan lancar. Sehingga upaya-upaya meminimalkan terjadinya kecelakaan sudah kita lakukan maksimal,” ungkapnya.

Agus menegaskan, ruas jalan tol harus aman, tertib, dan lancar. Untuk menyakinkan hal ini, harus ada kolaborasi tata pengelolaan, dan disinergikan untuk menghadapi sekaligus mengantisipasi adanya gangguan di jalan tol wilayah Jateng.

“Hari ini (kemarin) kita sudah kolaborasi. Kita sudah bersinergi cara bertindak bagaimana pada saat nanti operasi Nataru akan kita hadapi. Skenario sudah kita siapkan. Baik contraflow maupun penyekatan.”

“Atau barang kali semua persiapan dibukanya jalur tol, dengan fasilitas yang sudah ada, kita sudah siap. Baik dari sisi manajemen, sisi anggota, baik kepolisian, polantas maupun seluruh yang mengelola jalan tol,” sambungnya.

Terkait adanya pemeriksaan kesehatan termasuk kelengkapan surat protokol kesehatan, Agus mengatakan masih menunggu instruksi dari pusat. Namun demikian, wilayah Polda Jateng dan BUJT pengelola jalan tol sudah mempersiapkan skenario hal itu.

“Ketika ada pembatasan, harus dilepas semua jalur, kita semua harus menyiapkan contraflow, penyekatan, dan sebagainya. Nanti kita menunggu instruksi dari pusat, kebijakannya seperti apa? Tetapi wilayah Polda Jateng dan BUJT sudah menyiapkan itu, bagaimana menyakinkan kepada semua pengguna jalan tol itu aman nyaman dan lancar,” katanya.

Terkait teknis kegiatan menghadapi Nataru, Agus menyampaikan bersifat humanis. Meski demikian, manakala terjadi traffic accident tentunya ada tindakan-tindakan penyelidikan dan penyidikan.

“Di samping di luar dari sasaran itu, BUJT dengan Polda Jateng sudah survei tentang lokasi lokasi black spot, dan sudah kita garap,” tegasnya.

Pihaknya juga telah mempersiapkan peralatan untuk upaya-upaya penanganan di lokasi black spot tersebut. Seperti mempersiapkan crane, ambulans, mobil Derek, termasuk patroli rutin.

“Ini kita maksimalkan. Sebagai upaya-upaya dalam mencegah kecelakaan lalulintas,” ujarnya.

Menanggapi titik-titik rawan di jalan tol wilayah Jateng, Agus mengatakan masih dilakukan survei. Menurut alasannya, karena black spot itu ada dari beberapa aspek.

“Tetapi cukup aman ruas tol antara Pejagan sampai Ngawi, itu cukup aman,” katanya.

Terkait catatan jumlah angka kecelakaan di Jateng, Agus enggan membeberkan.

“Data kecelakaan, itu nanti konsultasi khusus, kegiatan-kegiatan kecelakaan. Karena ini mempersiapkan dalam rangka kegiatan Nataru,” ujarnya.

Terpisah, Direktur Utama Trans Marga Jateng Jalan Tol Semarang – Solo, Deni Candra Irawan mengatakan hal serupa. Pihaknya juga mulai menyiapkan petugas, sehingga ketika skenario dijalankan sudah siap.

“Kami sudah menyiapkan antisipasi, jadi apakah itu ada penutupan sementara, apakah ada pengalihan, ada pembatasan terkait dengan pandemi Covid-19 kami masih menunggu,” katanya.

“Pada prinsipnya infrastruktur di lapangan termasuk petugas sudah kami persiapkan sedini mungkin, jadi seluruh skenario yang diterapkan nanti kita sudah siap,” imbuhnya. (mha/aro)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya