RADARSEMARANG.COM, Semarang – BMKG mencatat Jateng akan dilanda cuaca ekstrem akibat La Nina Desember mendatang. Karena itu, Pemprov Jateng menyiagakan personelnya bersama ribuan relawan.
Semua pihak perlu memastikan kesiapan logistik dan peralatan untuk menghadapi situasi terburuk bencana alam. Sekitar 9.631 orang relawan disiapkan dengan berbagai kecakapan. Mereka akan siaga menghadapi potensi bencana alam seperti banjir hingga longsor.
Saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana pada Musim Hujan dan Dampak La Nina Jateng di halaman kantornya, Gubernur Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala daerah melakukan edukasi dan menyebarkan peta bencana sekaligus informasi pada masyarakat.
Ganjar menilai masyarakat desa lebih mengerti situasi yang dihadapi karena terbiasa. “Contohnya di desa pakai early warning system (EWS)-nya sangat sederhana adalah kentongan dan ilmu titen,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Saat apel ada sekitar 100 personel dari berbagai kalangan. Kapolda Jateng, Pangdam IV/Diponegoro, Kajati Jateng, BPBD Jateng, dan seluruh elemen kebencanaan hingga relawan di Jateng mengikuti kegiatan apel tersebut.
Tak lupa, Ganjar meminta simulasi penanganan bencana digelar paling tidak sekali dalam bulan ini. Sehingga masyarakat tahu dan siap menghadapi situasi terburuk.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jateng Safrudin mengatakan, pihaknya telah memasang EWS di beberapa titik, untuk menandai adanya longsor.
Beberapa EWS yang rusak akan diperbaiki, seperti di Wonosobo. Meski begitu, masyarakat diharapkan ikut merawat alat pendeteksi dini bencana ini agar berguna untuk mengingatkan potensi longsor. “Bunyi dari alat EWS ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa ada pergerakan tanah,” pungkasnya. (taf/ida)
