30.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Fokus Genjot Digitalisasi UMKM

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemprov Jateng melakukan ikhtiar digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), di tengah turbulensi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Upaya ini merupakan wujud pemenuhan visi misi Gubernur Ganjar Pranowo-Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, yang kini memasuki tahun ketiga melayani rakyat Jateng.

Data dari Dinas Koperasi (Dinkop) dan UKM Jateng, sebanyak 44.338 pelaku usaha kecil menengah terdampak wabah Covid-19. Dari jumlah tersebut, UKM yang paling banyak terdampak di bidang makanan minuman sebanyak 65,33 persen. Disusul UKM bidang perdagangan sebesar 16,40 persen, dan jasa 6,93 persen.

“Jika dilihat dari permasalahannya secara persentase, 52,98 persen UKM mengalami kendala dalam pemasaran. Selain itu, ada kendala dari sisi permodalan sebanyak 30,24 persen,” kata Kepala Dinkop UKM Jateng Emma Rachmawati, Jumat (3/9/2021).

Kondisi ini tidak berbeda jauh, ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat mulai diberlakukan 5-20 Juli 2021. Oleh karenanya, Pemprov Jateng melakukan upaya masif guna mengubah strategi berdagang konvensional pelaku UMKM ke digital. Di antaranya, dengan peningkatan literasi digital, pelatihan, bimbingan teknis dan workshop.

Kerjasama pun dijalin dengan platform jualan dan pelatihan daring. Di antaranya, promosi melalui start up decacorn Gojek melalui promo Banner Go-Food, yang telah mendapatkan omzet Rp 2,5 miliar. Promosi virtual UKM Virtual Expo (UVO) yang menjaring pembeli hingga luar negeri dan menangguk omzet hingga Rp 4,8 miliar.

Adapula kerja sama yang dilakukan dengan Go-Jek melalui platform Go-Shop. Pada tahun ini, Pemprov Jateng juga bekerja sama dengan Marketplace Digital Shopee untuk mendirikan Kampus UMKM. Selain itu, ada pula pelatihan online oleh Mbizmarket, guna mempersiapkan UMKM ikut dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

“Pak Gubernur Ganjar juga ikut memromosikan UMKM melalui Lapak Ganjar. Kami juga ada pelatihan marketing online. Kerja sama dengan Go-Jek melalui Go-Shop juga dilakukan di beberapa kabupaten atau kota, seperti di Surakarta Raya, yakni Sragen, Kota Solo, Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Adapula Banyumas, Kabupaten Semarang, dan Kota Tegal,” sebutnya.

Tak lupa, pelatihan bagi UMKM pun diberikan. Di antaranya, dengan program Hetero Space dan kompetisi start up. Selain itu, adapula pendampingan yang dilakukan di UMKM Center di Banyumanik, Kota Semarang.

Upaya-upaya tersebut didukung pula dengan produk hukum. Yakni, melalui Instruksi Gubernur Jateng nomor 4/2021, yang merupakan respon dari undang-undang cipta kerja, guna memaksimalkan pengadaan barang dan jasa dari sektor UKM.

Hingga Agustus 2021, terdapat 622 UKM yang terdiri atas 291 UKM berbadan hukum dan 331 non badan hukum. Sementara transaksi yang telah bergulir sebanyak 620 paket dengan nilai Rp 1.556.385.378. (akr/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya