RADARSEMARANG.COM, Semarang – Selama ini dakwah melalui media sosial (medsos) belum maksimal. Justru yang beredar konten-konten yang kurang mendidik. Kondisi tersebut sangat berbahaya dan bisa merusak generasi bangsa.
“Kami ingin menggarap media sosial untuk berdakwah, perkembangan teknologi tentu tidak bisa diabaikan. Karena itu, kami menggelar kompetisi Film Pendek Islami Tingkat Provinsi Jateng,” kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Kemenag Jateng Musta’in Ahmad.
Menurutnya, program tersebut sebagai upaya memfilter dan menguatkan generasi muda di tengah perang budaya di dunia maya. Dengan berbagai aktivitas dakwah dan hal-hal positif lainnya, tentu bisa menjadi benteng. “Anak-anak madrasah, remaja masjid dan pimpinan ormas Islam, sudah mempunyai kepedulian mengembangkan dakwah melalui dunia maya. Hanya frekuensi dan intensitasnya perlu lebih ditingkatkan lagi,” tegasnya.
Animo masyarakat Jateng untuk mengikuti festival film pendek Islami juga sangat besar. Kompetisi film pendek Islami diharapkan dapat mensosialisasikan moderasi beragama pada generasi muda, dengan cara memberikan tema setiap tahunnya yang bermakna moderasi beragama, namun dikemas dengan konsep yang dapat diterima generasi muda pada umumnya. “Jadi lebih mengena pesan posotif untuk terus membentengi dan memberikan edukas bagi masyarakat,” tambahnya.
Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Waqaf (Penaiszawa) Kanwil Kemenag Jateng Moh Ahyani mengatakan, jika kreativitas masyarakat semakin bagus. Sehingga perlu diimbangi dan diarahkan ke hal yang positif. Hasil dari Kompetisi Film Pendek Islami Tingkat Provinsi Jateng ini, akan diikutsertakan pada pelaksanaan Kompetisi Film Pendek Islami Tingkat Nasional. “Ini sebagai upaya syiar agama Islam kepada masyarakat, dengan film animasi yang menarik,” tambahnya. (fth/ida)
