29 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Jateng Siap Jalankan PPKM Darurat, Gubernur Ganjar: Itu Cara yang Lebih Tegas

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah pusat akan memberlakukan pengetatan terkait lonjakan kasus Covid-19 dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Rencananya, PPKM Darurat itu akan dihelat mulai 3 Juli lusa.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan, Jateng siap melaksanakan PPKM Darurat sesuai rencana pemerintah pusat tersebut. Menurutnya, cara itu lebih bagus karena dianggap lebih tegas.

“Tentu kami siap. Saya kira itu lebih bagus, itu cara yang lebih tegas,” kata Ganjar saat ditemui usai rapat koordinasi dengan Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan secara daring, Rabu (30/6/2021).

Meski begitu, Ganjar mengatakan pemberlakuan PPKM Darurat masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dari pemerintah pusat. “Kami masih menunggu juklaknya, infonya akan dikeluarkan hari ini (kemarin). Kalau sudah, segera kita laksanakan,” tegasnya.

Meski begitu, pengetatan-pengetatan di Jateng, lanjut Ganjar, sudah dilaksanakan. Pihaknya sudah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 1 Tahun 2021, yang beberapa isinya inline dengan PPKM Darurat.

“Misalnya, pengetatan di tempat-tempat keramaian, dan aturan-aturan yang lebih rinci lagi. Gerakan-gerakan untuk melakukan pencegahan kita dorong, optimalisasi peran Jogo Tonggo dan relawan juga kami lakukan,” terangnya.

Ganjar juga sudah memerintahkan seluruh bupati/wali kota untuk melakukan lockdown pada tingkat RT yang masuk zona merah. Ia juga meminta percepatan vaksinasi sebagai upaya pencegahan penularan. “Dan ternyata inti rapat tadi bersama Menko Marinvest, kami diperintahkan untuk menyiapkan itu. Jadi sudah inline. Tinggal menunggu petunjuknya dari pusat,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Pusat akan menerapkan PPKM Darurat pada 3 Juli lusa. PPKM Darurat diterapkan sebagai upaya pemerintah dalam pengendalian lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Sementara itu, ada yang tak biasa dari kegiatan gowes Ganjar, Rabu (30/6/2021) pagi kemarin. Jika biasanya Ganjar hanya ditemani rekan-rekan gowesnya keliling Kota Semarang, kemarin ia mendapat rekan gowes baru dari Jogjakarta. Bukan orang biasa. Rekan gowes baru Ganjar pagi itu adalah ulama kondang asal Jogjakarta, Gus Miftah. Bersama Gus Miftah, Ganjar gowes keliling masuk pasar dan perkampungan untuk sosialisasi protokol kesehatan.

Gus Miftah yang memang terbiasa gowes, tampak santai saat diajak Ganjar keliling Kota Semarang. Meskipun di beberapa rute, ada juga tanjakan-tanjakan yang cukup terjal, mamun Gus Miftah tak terlihat kelelahan. Tawa dan canda menghiasai perjalanan Ganjar dan Gus Miftah selama gowes sekitar dua jam itu.

Saat masuk ke pasar dan perkampungan, Ganjar dan Gus Miftah selalu berhenti untuk mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Ketika ada yang tidak pakai masker, Ganjar mengingatkan dan meminta ajudannya memberikan masker. Sering pula, Ganjar memberi apresiasi pada warga yang tertib memakai masker, dengan membayari belanjaan yang dibeli.

“Pakai terus maskernya nggih Bu. Tonggone, dulure dikandani (tetangga dan saudara diingatkan). Ayo eling lan ngelingke. Selalu tertib protokol kesehatan,” ujar Ganjar.

“Ayo Bu, ampun berkerumun. Manut kalih gubernure (nurut sama gubernurnya),” timpal Gus Miftah.

Ganjar sengaja mengajak Gus Miftah gowes bareng saat Gus Miftah ingin bersilaturahmi ke Semarang. Karena jadwal mereka bertemu pagi, maka Ganjar langsung menawarkan Gus Miftah untuk gowes bareng. “Saya ajak gowes sekalian, karena saya tahu Gus Miftah juga suka gowes. Jadi pas. Tadi saya ajak gowes ke pasar, masuk kampung untuk sosialisasi protokol kesehatan,” imbuhnya.

Gus Miftah sendiri mengapresiasi cara Ganjar dalam penanganan pandemi. Tak hanya duduk di kantor, Ganjar terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi. “Saya pikir ini keren. Mas Ganjar turun langsung memberikan edukasi pada masyarakat tentang prokes. Saya diajak mas Ganjar keliling pasar dan masuk kampung untuk mengingatkan warga memakai masker. Saya pikir ini perlu dicontoh,” katanya.

Pasar dan tempat-tempat kerumunan lanjut Gus Miftah merupakan salah satu tempat yang sering terjadi penyebaran. Untuk itu, sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan agar masyarakat paham. “Ini sejalan dengan gerakan Mas Ganjar yakni Eling lan Ngelingke. Saya pikir keren, karena di kondisi seperti ini, kita harus saling memberikan peringatan pada diri sendiri dan orang lain untuk menjaga kondusifitas keadaan. Caranya apa, ya harus care pada orang lain, untuk saling mengingatkan satu dengan lainnya,” ujarnya. (ida/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya