29.3 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Ketersediaan Ruang Isolasi Capai 48 Persen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebagai kota rujukan untuk pasien Covid-19 di Jateng, okupansi tempat tidur ruang isolasi di Semarang juga naik. Seiring kenaikan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini okupansinya mencapai 52 persen dari jumlah 1.178 tempat tidur. Artinya masih ada ketersediaan 48 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M Abdul Hakam mengatakan, kasus Covid-19 saat ini mengalami kenaikan, termasuk di Semarang. Meskipun tidak signifikan. Dari data yang ada, minggu ke-19 pasca libur Lebaran kasus Covid-19 mencapai 387 kasus. Sedangkan pada minggu ke-20 di angka 531, bahkan di minggu 21 ini angkanya mencapai 651 kasus. “Kenaikannya mencapai 60 persen. Di minggu ke-21 ini angkanya mencapai 651 pasien. Jadi kami tetap harus waspada,” katanya Kamis (3/6/2021) kemarin.

Hakam menduga, lonjakan kasus ini terjadi karena adanya kumpul-kumpul saat hari raya Idul Fitri beberapa waktu lalu. Salah satunya di Kudus, Pati, dan daerah lainnya. Menurutnya, awal Mei lalu kenaikan pasien dari luar kota yang masuk ke Semarang mencapai 91,3 persen.

“Misalnya pada hari ini (kemarin, red) pasien luar kota yang dirawat di Semarang persentasenya ada 36,87 persen. Jadi kalau hari ini ada 678 kasus, 428 dari Kota Semarang dan luar kota 250 kasus,” tuturnya.

Ketersediaan tempat tidur isolasi, kata dia, di angka 1.178 dan saat ini sudah terpakai sebesar 52 persen. Jumlah pasien terbanyak berasal dari Kudus sebanyak 66 pasien, Demak 46 pasien, Grobogan 21 pasien, Kabupaten Semarang 18 pasien, Kendal 18 pasien dan Pati 14 pasien.

“Kami akan ploting lagi, karena harus membantu pasien dari luar kota. Namun kami tetap waspada karena Semarang juga naik. Nanti yang dari luar kota tidak hanya ke rumah sakit, bisa saja ditempatkan di rumah dinas wali kota,” jelasnya.

Terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjelaskan, jika Semarang membuka pintu bagi pasien Covid-19 dari luar kota untuk dirujuk dan dirawat di Semarang. Ia pun memastikan jika tempat isolasi di Semarang masih mencukupi.

“Kami tidak masalah, sepanjang kota mampu akan tetap diterima. Kebetulan lonjakan di Semarang tidak terlalu signifikan. Jumlah ruang isolasi pun masih mencukupi,” katanya.

Hendi menjelaskan, pasien yang dirujuk ke Semarang akan mendapatkan fasilitas yang sama dengan pasien asal Semarang. Misalnya penyediaan ruang isolasi dan isolasi di ICU. “Perlakuannya sama, fasilitas di ICU, isolasi biasa atau di Rumdin,” tegasnya. (den/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya