27.5 C
Semarang
Wednesday, 29 October 2025

Mencari Soekarno Muda, Ganjar Buat Lomba Pidato Ala Bung Karno

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat lomba pidato gaya Bung Karno. Lomba dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno ini dimaksudkan untuk mencari Soekarno-Soekarno muda.

Ditemui di rumah dinasnya, Selasa (1/6/2021), Ganjar mengatakan sengaja membuat lomba itu untuk menggelorakan semangat perjuangan Bung Karno kepada anak muda. Dengan cara itu, anak muda akan semakin mengenal sosok sang proklamator bangsa sekaligus menumbuhkan jiwa nasionalisme di antara mereka.

“Saya kemarin diskusi, gimana ya caranya generasi muda kita memahami betul tentang sosok Bung Karno. Banyak juga yang belum tahu, kalau bulan Juni ini dikenal dengan Bulan Bung Karno. Lalu muncullah ide membuat lomba pidato ini,” kata Ganjar.

Ganjar sengaja mengambil tema Cara Kami Mencintai Indonesia dalam lomba pidato Bung Karno itu. Menurutnya, cara mencintai Indonesia di kalangan masyarakat tidak bisa disamakan, karena mereka mengekspresikannya dengan cara yang berbeda.

“Kita tahu anak-anak, pelajar, dan pemuda punya cara dan pandangan sendiri bagaimana mencintai Republik ini. Mungkin dengan mencintai alam dan lingkungan, dengan main game, olahraga, berkesenian, dan sebagainya. Karena mencintai itu berbeda-beda caranya, namun satu tujuannya persatuan Indonesia,” jelasnya.

Adapun lomba Pidato Bung Karno, lanjut Ganjar, akan dikelompokkan dalam tiga kategori. Pertama untuk anak-anak TK hingga SD, kemudian kedua untuk remaja tingkat SMP dan SMA dan ketiga kategori mahasiswa dan masyarakat umum.

“Masing-masing kategori akan dipilih juara pertama hingga ketiga. Untuk juara pertama, mendapatkan hadiah Rp 2,5 juta, juara kedua Rp 1,5 juta dan juara ketiga Rp 1 juta,” jelasnya.

Adapun cara mengikuti lomba, lanjut dia adalah, para peserta membuat naskah pidato yang orisinil sesuai tema, yakni Cara Kami Mencintai Indonesia. Pidato kemudian dibacakan dengan intonasi ala Bung Karno dan disajikan dalam bentuk video berdurasi 1-3 menit.

“Peserta boleh mengenakan kostum ala Bung Karno. Supaya terlihat gagah. Intonasi dan gaya bahasanya juga boleh seperti saat Bung Karno pidato, kan keren,” tegasnya.

Setelah selesai, video dapat di-upload ke Instagram dengan cara mention ke akun Instagram @ganjar_pranowo. Jangan lupa, sertakan pula hastag #LombaPidatoBungKarno pada video yang diposting.

Pastikan akun yang digunakan untuk meng-upload video tidak diprivat. Karya lomba dikirimkan paling lambat tanggal 15 Juni 2021 pukul 00.00. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 21 Juni 2021. Kalau masih bingung, bisa hubungi panitia di nomor 083865605761. “Semoga muncul Soekarno Soekarno muda yang punya cara, pemikiran, dan ide-ide briliannya sendiri yang merepresentasikan kecintaan pada Indonesia,” harapnya.

Sementra itu, Gubernur Ganjar mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2021 yang digelar secara daring dengan inspektur upacara (irup) Presiden Joko Widodo, Selasa (1/6). Dalam acara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen beserta Forkopimda, di antaranya Pangdam IV/Diponegoro, Kapolda Jateng, dan Ketua DPRD Jateng, turut hadir mendampingi Ganjar.

“Instruksi Presiden sangat jelas dan hanya satu, membumikan Pancasila. Membumikan itu menjadi tugas semuanya, seluruh elemen masyarakat, agar Pancasila tidak menjadi konsep yang seolah-olah tidak bisa diimplementasikan. Itu sebenarnya pasti bisa dilakukan karena Pancasila digali dari nilai-nilai yang ada,” kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan tindakan-tindakan nyata. Misalnya terkait implementasi sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa bisa dilakukan dengan saling menghormati antaragama. Begitu juga dengan sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dapat diwujudkan dengan saling membantu mereka yang memerlukan.

“Yuk kita saling menghormati antaragama, jangan saling meniadakan. Kemudian kita punya rasa, tenggang rasa, maka kemudian saling membantu apalagi dalam kondisi Covid-19 seperti ini, bantulah yang di sekitarnya. Itu contoh saja,” ungkap Ganjar.

Sementara itu Presiden Joko Widodo dalam amanatnya mengatakan tantangan yang dihadapi Pancasila tidak ringan. Globalisasi dan interaksi antardunia tidak serta merta bisa menyamakan pandangan. Belum lagi meningkatnya rivalitas dalam berbagai bidang termasuk masalah ideologi.

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap. Industri 4.0 memberikan kemudahan dalam berinteraksi lintas daerah dan negara maka diperlukan cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan pengetahuan teknologi terutama revolusi industri 4.0,” katanya.

“Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang ke-Indonesiaan. Saya mengajak seluruh elemen untuk bersatu padu untuk bergerak aktif,” ungkap Joko Widodo. (kom/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya