Daman Hafidz warga Cilacap yang pertama kali disapa oleh Ganjar. Daman saat ini tinggal di Tangerang, Banten, mengaku sudah dua tahun tidak mudik karena mengikuti anjuran pemerintah.
“Bagus, sekarang coba anda sampaikan pesan kepada warga terkait mudik dan pandemi ini,” tanya Ganjar.
“Pesan dari saya pribadi untuk masyarakat semua warga jateng khususnya cilacap tercinta, ikuti anjuran pemerintah tetap laksanakan 5M,” ujar Daman yang kemudian dihadiahi laptop oleh Ganjar.
Keseruan open house virtual, semakin terasa kala Ganjar menyapa peserta asal Temanggung yang saat ini sedang berkuliah di Sudan, Eva Hesi. Ganjar punya kenangan tersendiri dengan mahasiswa Sudan di masa awal pandemi.
“Oh ini yang rombongan dulu itu ya. Lha gimana kondisi pandemi di Sudan sana? Masih Lockdown?,” tanya Ganjar.
“Di sini belum salat Id pak dan sudah nggak lockdown. Kedisiplinannya kurang, tapi warga Indonesia di sini patuh semua pak,” kata Eva.
Selain warga dari Sudan, Ganjar juga menyapa warganya yang berada di Amerika dan Hongkong.
Antusiasme peserta open house virtual makin tinggi lantaran Ganjar juga membagi-bagikan hadiah untuk warga yang disapanya.
“Saya tidak menduga karena yang ikut ternyata cukup banyak dan dari luar jawa Tengah banyak, dan menyenangkan sih cerita kondisi masing-masing daerahnya, dan kita bisa menyapa,” ucap Ganjar.
Ganjar mengatakan, open house virtual tak soal silaturahmi semata tetapi sekaligus mengetahui kondisi warganya yang tidak mudik. Apakah THR-nya sudah dibayarkan, hingga situasi COVID-19 di tempat tinggalnya.
“Jadi kita bisa mengerti dan tentu masyarakat dari Jawa Tengah sendiri yang tadi banyak menyampaikan kondisi kegiatan salat dirumah dan pesan pesan baik. Menurut saya menyenangkan lah situasinya, antusiasme juga ya guyon-guyon gitu ya sehingga bisa membikin lebih akrab,” tandas Ganjar. (dit/bas)