27 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

5.000 Kendaraan Pemudik Masuk Jateng

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Jumlah kendaraan pemudik yang masuk Jawa Tengah telah mencapai 5 ribu unit. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kepada Ketua RT dan RW untuk melakukan pendataan.

“Dilakukan pendataan, siapa-siapa saja yang masuk ke daerahnya. Soalnya hingga kemarin, menurut catatan aplikasi kami, sudah 5 ribu lebih kendaraan pemudik masuk Jawa Tengah,” katanya usai kegiatan upacara Apel Kesiapan Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021 di Mapolda Jateng, Rabu (5/5/2021).

Ganjar turun langsung memimpin Apel Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021 didampingi Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji.

Saat membacakan amanat kapolri, Ganjar mengatakan jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat jelang akhir bulan suci Ramadan.

“Kita Forkopimda Jateng beberapa hari yang lalu tidak henti-hentinya bagi-bagi tugas, Pak Pangdam dan Pak Kapolda sudah keliling lakukan pengecekan di pelosok-pelosok juga di titik-titik penyekatan,” ujarnya.

Pihaknya menyebutkan, masyarakat yang melewati posko-posko penyekatan akan ada beberapa hal yang dicek. Seperti halnya pengecekan surat keterangan vaksin dan keterangan swab.

“Kemarin saya telah melakukan pengecekan Insya’Allah kita sudah siap semuanya. Kemudian simulasi mana yang harus diputar balik, dan bagaimana checking keterangan vaksin maupun swab telah dilakukan,” katanya.

Ganjar mendorong kepada pemerintah daerah di kabupaten/kota hingga tingkat RT  bekerja sama mencatat masyarakat yang keluar masuk saat penyekatan. Pihaknya khawatir pemudik yang nekat menerobos ke Jateng tanpa adanya pengetesan kesehatan.

“Saya khawatir yang menerobos ini tidak mengetahui kondisi kesehatannya. Jangan sampai kejadian di Pati terulang, dan menularkan kepada yang lain,” ujarnya.

Pihaknya juga memerintahkan melakukan pengecekan tempat pariwisata. Hal ini mengantisipasi tempat-tempat wisata yang tidak populer dapat mengundang kerumunan.

“Contoh tempat wisata baru, dan klub malam yang tidak terdeteksi kita. Kalau tidak mengindahkan (aturan) akan kami tutup,” tegasnya.

Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan, ada 8.452 Posko PPKM yang telah terbentuk. Mantan Kapolrestabes Semarang ini mengimbau kepada masyarakat dari luar Jateng yang sudah mudik untuk melaporkan keberadaannya di posko-posko PPKM.

“Di sana akan kami lakukan swab antigen, manakala dinyatakan positif maka akan diisolasi, sehingga harapannya tidak menyebarkan Covid-19 pada masyarakat lainnya,” terangnya.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menyatakan, pihaknya siap mendukung sepenuhnya apabila ada hal-hal yang terjadi pada perayaan Idul Fitri nanti. Pangdam juga telah menyiapkan satuan-satuan operasional untuk membantu pelaksanaan penyekatan, dan pengamanan bersama dengan personil Polda Jateng. “Kami siap mendukung operasi-operasi yang akan dilakukan Polda Jateng. Kami juga men-standby-kan seluruh fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di seluruh jajaran Kodam IV/Diponegoro. Ada sebanyak 61 fasilitas kesehatan,” katanya.

Sementara itu, Jasa Marga Semarang-Batang mencatat 27 ribu kendaraan sudah memasuki Jateng lewat Gerbang Tol Kalikangkung Semarang. Kenaikan sudah terjadi sejak Jumat (30/4/2021) lalu. Diprediksi akan terjadi puncak arus kendaraan pada Rabu (5/5/2021) tadi malam atau sehari sebelum larangan mudik pada Kamis (6/5/2021) hari ini.

Direktur Utama Jasa Marga Semarang-Batang Prajudi memprediksi puncak kendaraan dari arah barat atau masuk Gerbang Tol Kalikangkung terjadi pada Rabu (5/5/2021) kemarin. Kenaikannya sekitar 10 persen dari hari biasanya. “Rata-rata kendaraan yang masuk sampai Selasa (4/5/2021) sekitar 26 ribu sampai 27 ribu, naiknya sekitar 10 persen,” katanya saat dihubungi RADARSEMARANG.COM, Rabu (5/5/2021) siang.

Dikatakan, meskipun ada aturan larangan mudik, sarana dan pelayanan di tol tetap dipersiapkan dengan baik, termasuk mengantisipasi jika terjdi lonjakan kendaraan. Di sisi lain, penyekatan sudah dilakukan di perbatasan Jabar – Jateng, serta Jatim-Jateng. “Yang kita khwatirkan tanggal 17 Mei nanti setelah larangan mudik, malah terjadi lonjakan kendaraan pemudik, makanya kita lakukan langkah antisipasi. Misalnya, membuka gerbang tol yang ada,” ujarnya.

Langkah lainnya, lanjut dia, adalah melakukan sistem buka tutup di rest area yang ada di tol Trans Jawa. Tujuannya agar tidak terjadi kepadatan yang bakal menimbulkan sumber kemacetan.

Prajudi mengimbau agar pemudik tetap mematuhi protokol dan syarat mudik tahun ini. Apabila pemudik kedapatan tidak memenuhi persyaratan tentunya akan diminta putar balik. “Misalnya yang lolos dari exit tol Pejagan, ketika masuk di Kalikangkung, akan kami cek dokumennya. Jika tidak memenuhi syarat, tetap akan kita lakukan putar balik setelah melakukan transaksi di Kalikangkung,” katanya. (mha/den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya