31 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Waduh, 319.952 Pemudik Curi Start Masuk Jateng

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Meski pemerintah pusat sudah mengeluarkan kebijakan tentang larangan mudik, tampaknya hal itu tidak dihiraukan oleh masyarakat. Faktanya, dari data Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng menyebutkan sampai saat ini sudah ada 317.952 pemudik memasuki wilayah Jateng.

Plt Kepala Dishub Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan, tiga ratus ribu  lebih pemudik tersebut memasuki Jateng dalam kurun waktu 13 sampai 26 April 2021. “Memang belum ada lonjakan jumlah pemudik, karena kita sudah melakukan penyekatan,” kata Henggar kepada RADARSEMARANG.COM, Rabu (28/4/2021).

Dikatakannya, jumlah tersebut memang lebih sedikit jika dibandingkan dengan warga yang pergi dari wilayah Jateng selama periode ini, yakni sekitar 356.197 orang. Para pemudik itu memasuki wilayah Jateng menggunakan beberapa moda transportasi. Mulai dari pesawat udara, kapal laut, kereta api, hingga moda transportasi darat, baik umum maupun milik pribadi. “Meski begitu, kita tetap lakukan pengetatan sebagai tindak lanjut larangan mudik tahun ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, pengetatan larangan mudik diberlakukan Pemprov Jateng sejak 22 April 2021. Artinya, pengetatan tersebut dilakukan sejak diterbitkannya adendum SE Satgas Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Ramadan.

Upaya pengetatan itu dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan-kendaraan dari luar daerah yang masuk ke Jateng di 14 posko perbatasan. “Upaya pengetatan sudah kita lakukan di pintu-pintu masuk sejak 22 April,” katanya.

Bahkan, lanjutnya, di beberapa titik kendaraan dari luar Jateng dihentikan oleh petugas gabungan yang berjaga di pos penyekatan. “Penumpangnya kita cek. Kalau tidak dilengkapi hasil antigen Covid-19 akan kita tes,” ujarnya.

Meski ada penyekatan, jika setelah ditest rapid antigen, dan pemudik terbukti negatif, maka dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan. “Kalau negatif, kita perbolehkan melanjutkan perjalanan,” terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, pihaknya juga menurunkan tim untuk pos penjagaan atau penyekatan arus mudik. “Tim medis kita turunkan, khususnya untuk pemudik yang masuk ke Jateng, dan belum ada bukti hasil negatif test Covid-19,” kata Yulianto.

Untuk pemudik yang setelah dilakukan rapid antigen Covid-19, dan hasilnya reaktif, maka akan langsung dimasukkan ke dalam ruang isolasi terdekat. “Sejauh ini memang kita belum menemukan (yang reaktif),” katanya.

Sementara itu, adanya larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah, ternyata berimbas pada rendahnya okupansi kereta api (KA) di wilayah Daop 4 Semarang. Data yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, okupansi terendah di angka 4 persen, sementara okupansi paling tinggi hanya sebesar 13 persen. Kamis (29/4/2021) hari ini misalnya, okupansi di angka 7 persen atau dari semua kapasitas tempat duduk hanya terisi 1.183 penumpang.

Okupansi terbesar terjadi di angka 13 persen, yakni pada Jumat (30/4/2021) besok, dari semua KA, hanya ada 2.250 penumpang. Sementara pada Sabtu (1/5/2021) lusa, okupansi di angka 4 persen atau hanya 569 penumpang. Kemudian 5 persen okupansi pada Minggu (2/5/2021). Kenaikan penumpang terjadi di Senin (3/5/2021) mendatang, okupansinya di angka 11 persen. Sementara untuk Selasa (4/5/2021) okupansi di angka 6 persen, dan Rabu (5/5/2021) okupansi di angka 11 persen atau hanya diisi 1.921 penumpang.

“Tidak ada kenaikan penumpang jelang pelarangan arus mudik. Data tadi untuk wilayah Daop 4 Semarang yang terdiri atas 19 stasiun,” kata Manager Humas PT  KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro.

Menurutnya,  Daop 4 tidak akan mengoperasikan kereta api pada 6-17 Mei. KA yang dijalankan kemungkinan hanya KA Kedungsepur yang merupakan relasi dari Poncol ke Ngrombo Purwodadi. (ewb/den/aro)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya