30 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Stok Pupuk Bersubsidi Jateng Aman

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangKetersediaan pupuk bersubsidi di Jawa Tengah, dipastikan aman. PT Pupuk Indonesia per Februari, telah menyiapkan 144.016 ton pupuk bersubsidi di gudang-gudang lini III di Jawa Tengah. Jumlah tersebut melebihi stok pupuk minimal yang ditentukan pemerintah sebanyak 68.292 ton.

Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, pupuk yang tersedia di gudang lini III Jateng yakni 69.935 ton pupuk urea, 32.372 ton pupuk NPK, 18.812 ton pupuk ZA, 15.578 ton pupuk SP 36, dan 7.322 ton pupuk organik.

“Kita siapkan stok pupuk bersubsidi dua kali lipat dari stok minimal yang sudah ditentukan. Kita jamin stoknya aman. Kami siap menyalurkan pupuk kepada petani sesuai dengan alokasi dari Kementerian Pertanian,” katanya saat ditemui di Novotel Hotel Semarang Minggu (28/2/2021).

Berdasarkan Permentan Nomor 49 Tahun 2020, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-RDKK, dan memiliki kartu tani. “Petani yang belum mendapatkan kartu tani dapat tetap kami layani secara manual selama ia terdaftar di e-RDKK,” terangnya.

Dalam penyaluran pupuk bersubsidi, Wijaya menegaskan, Pupuk Indonesia akan selalu mengikuti aturan yang berlaku. Sebagai alternatif bagi petani, Pupuk Indonesia juga menyiapkan pupuk nonsubsidi. Di Jawa Tengah, hingga 24 Februari 2024, stok yang ada sudah 22.422 ton. Rincinya, 16.349 ton pupuk urea, 6.028 ton pupuk NPK, serta 45 ton pupuk ZA. “Pupuk ini bisa digunakan bagi petani yang belum terdaftar dalam e-RDKK, atau bagi petani yang belum tercukupi kebutuhannya,” jelasnya.

Terkait dengan produk pupuk nonsubsidi ini, Pupuk Indonesia telah meluncurkan program Agro Solution. Program ini memberi pendampingan bagi petani dalam menjalankan siklus pertanian, dengan memberikan kemudahan akses dalam mendapatkan modal usaha, pupuk, benih, serta obat-obatan berkualitas bagi para petani.

“Argo Sulition ini memberikan jaminan offtaker atau pembeli dan asuransi yang melindungi petani jika terjadi gagal panen,” tambah Senior Vice President Wilayah I Pupuk Indonesia, Agus Susanto. (den/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya