29 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Ganjar Sebut BorMar Event Bersejarah

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut lomba lari Borobudur Maraton (BorMar) 2020 merupakan sejarah baru event lari Tanah Air di tengah pandemi Covid-19. Dia pun mengajak 26 pelari nasional yang akan bersaing di kategori Elite Race untuk menjaga stamina dan menunjukkan kemampuan terbaiknya pada event ini.

Ajang BorMar akan berlangsung di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur, Magelang, Minggu (15/11/2020) pagi dengan protokol kesehatan superketat. “Saya  ingin BorMar jangan sampai hilang. Kita harus menjaga marwah dan eksistensinya sebagai lomba lari bergengsi. Saya mengapreasi kerja panitia yang harus gedabikan untuk menggelar agenda di tengah pandemi. Sejarah bakal mencatatnya,” kata Ganjar melalui teleconference saat konferensi pers di Hotel Plataran, Magelang, Sabtu (15/11/2020).

Selain gubernur, hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Sinoeng Nugroho Rachmadi, Ketua Yayasan Borobudur Maraton Liem Chie An, dan Wakil Ketua Umum Kompas Budiman Tanuredjo mewakili penyelenggara.

Start dan finish BorMar dipusatkan di area lingkungan Taman Lumbini dan pelari menempuh rute maraton sejauh 42,195 km dengan point to point sebanyak 12 kali putaran. Sebelum tampil, selama dua hari menjalani karantina dan tes usap (swab) di Hotel Puri Asri.

Tidak hanya atlet, semua yang terlibat di event ini, tidak terkecuali wartawan harus swab test.

Sinoeng mengatakan, BorMar kali ini yang mengusung konsep hybrid, Elite Race dan Virtual Challenge membawa implikasi luas. Ada tiga dampak yang bisa dimunculkan yaitu kreativitas, kolaborasi, dan kedisplinan.

Di bagian lain, Ketua Yayasan Borobudur Maraton Liem Chie An menyatakan optimismenya BorMar masih menggairahkan pelaku usaha dan wisata, khususnya di Magelang. Dia bahkan percaya, ini akan menjadi titik balik untuk bangkit dalam menyelenggarakan event-event lari di Indonesia. “Saya berharap, rekor baru maraton pecah di BorMar. Jika itu terjadi, akan semakin membuat event ini bersejarah,” katanya.

Meski begitu, pihaknya sedih, pelari asal Magelang Agus Prayogo tidak ikut. Pihaknya yakin dengan lintasan yang datar, berstandar, dan direkomendasi PB PASI ini momentum Agus bisa mencetak rekor baru. Seperti diketahui catatan rekor nasional maraton masih dipegang pelari legendaris almarhum Eduardus Nabunome dengan waktu 2 jam 19 menit 18 detik.

Budiman Tanuredjo mengungkapkan bahwa pelari yang turun adalah mereka yang sudah diseleksi dan direkomendasi oleh PB PASI sebagai otoritas tertinggi atletik di Indonesia. Mayoritas peserta adalah atlet yang lolos PON XX Papua. Senada dengan Chie An, dia pun menginginkan rekor baru lahir BorMar. “Kami berharap BorMar akan menginspirasi event olahraga lain. Ada 9.090 pelari yang meramaikan Virtual Challenge dan ini bukti BorMar masih diminati,” katanya.

Pelat Asma Bara, salah satu atlet yang sangat menanti Borobudur Maraton. Terakhir kali mengikuti race di Borobudur Maraton 2019, Bara mengaku telah vakum selama satu tahun karena pandemi. “Tentunya saya sangat mengapresiasi penyelenggara yang bisa mempersiapkan perlombaan ini, “katanya.

Terkait penyelenggaraan BorMar, Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya mengatakan, pihaknya komitmen mendukung lomba ini. Ada dua elemen yang mengemuka yaitu membangun kepercayaan dalam menggerakkan ekonomi dan kemampuan untuk bangkit di tengah pandemi.

Wakapolres Magelang Kompol Aron Sebastian SIK MSi mengatakan, pihaknya menerjunkan 129 anggotanya untuk pengamanan BorMar. Mereka bertugas di dua titik yaitu di sekitar venue dan di luar lingkungan luar Taman Lumbini. Acara press conference diakhiri pemotongan tumpeng oleh Kadis Porapar Jateng Sinoeng Nugroho Rachmadi, diberikan kepada Liem Chie An dan Budiman Tanuredjo. (bis/ida/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya