26.6 C
Semarang
Monday, 5 May 2025

Enam Proyek Digelontor Rp 1,10 Triliun

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Ada enam pekerjaan fisik skala prioritas yang akan dikebut pada awal 2021 nanti. Di antaranya, flyover Ganefo Mranggen yang berada di ruas Semarang-Godong, pembangunan gedung baru DPRD Jateng, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Magelang, jalan dan jembatan ruas Bandungsari Salem Brebes, Jateng Valley, serta flyover di Buntu Banyumas dan Kroya Cilacap.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Hanung Triyono mengatakan, pengerjaan sejumlah proyek fisik tersebut direncanakan awal 2021 menggunakan APBD Jateng sebesar Rp 1,10 triliun. “Kita tahu jika sebelumnya sejumlah proyek fisik terganggu karena pandemi Covid – 19,” ujar Hanung kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (3/11/2020).

Dua dinas akan menjadi leading sector dalam proyek fisik skala prioritas tersebut. Yakni, DPU Bina Marga dan Cipta Karya serta DPU Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru). Secara rinci, penggunaan anggaran tersebut untuk belanja operasional Rp 450 miliar dan belanja modal Rp 659 miliar. Sebagian besar anggaran itu untuk pembangunan sejumlah proyek, mulai dari infrastruktur jalan hingga penyediaan air bersih. “Itu (pembangunan fisik) jalan pada 2021,” terangnya.

Pembangunan skala prioritas tersebut juga diharapkan bisa memacu tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Seperti halnya pembangunan jalan dan jembatan ruas Bandungsari Salem Brebes. Jalan dan jembatan tersebut akan menjadi akses vital bagi tiga daerah tersebut. Sehingga aktivitas perekonomian masyarakat setempat pun juga bisa bergeliat dengan adanya infrastruktur yang menunjang.

Tidak hanya enam proyek infrastruktur saja, namun di awal 2021 juga akan mulai dibangun jaringan irigasi provinsi. Kemudian juga penanganan banjir dan rob, SPAM di wilayah Bregas (Brebes, Tegal, Slawi) dan Petanglong (Pekalongan, Batang, Kota Pekalongan), jaringan pipa gas. Sebagai leading sector yakni Pusdataru Jateng.

Dikatakan Hanung, pengerjaan proyek tersebut juga akan lebih diprioritaskan dengan sistem padat karya. Yakni, dengan melibatkan masyarakat lokal setempat. Tujuannya, untuk menambah penghasilan masyarakat setempat di tengah pandemi Covid – 19 ini. “Itu sesuai dengan petunjuk dari Pak Gubernur yang meminta supaya proyek juga dikerjakan dengan padat karya,” katanya. (ewb/ton/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya