RADARSEMARANG.COM, Semarang – DPRD Jateng mengusulkan penggunaan teknologi SuryaNett. Guna menyelesaikan masalah keterbatasan akses internet yang diakibatkan kurang menunjangnya aliran listrik di daerah tertentu.
Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto menuturkan, di saat pandemi Covid-19, akses internet menjadi kebutuhan mendesak. Hampir semua aktivitas mulai dari sekolah, bekerja dan lainnya menggunakan media tersebut. “Anak sekolah, pekerja rapat semua memakai daring,” ujarnya.
Hanya saja, pihaknya menilai, belum semua daerah dapat mengakses dengan mudah. Contohnya, daerah perdesaan yang masih masuk kategori black spot. Dimana dengan aliran listrik yang terbatas, membuat akses internet menjadi terputus-putus. Ini menjadikan masyarakat kesulitan menggunakan internet dengan lancar.
Melihat hal tersebut, politisi PDI Perjuangan ini memberikan solusi dengan teknologi SuryaNett. Dimana masyarakat desa menggunakan surya panel untuk pembangkit listrik sehingga tidak tergantung pada listrik PLN. Yang dapat mati sewaktu-waktu dan menghambat jaringan internet. “Ini sebelumnya telah dikembangkan Bumdes Desa Kadirejo Kacamatan Pabelan Kabupaten Semarang,” lanjutnya.
Ke depan ia berharap, teknologi ini akan berkembang. Salah satunya dalam hal pembiayaan. Dimana pengadaannya tidak lagi dibiayai desa. Namun bisa oleh pihak ketiga. “Tentu saja kita dukung kehadiran internet berbasis tenaga surya ini. Karena dapat menjadi solusi bagi keterbatasan alam di pedesaan,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Kadirejo Riyadi menuturkan, ide mengembangkan SuryaNet bermula dari kesulitan anak sekolah di salah satu kawasan desanya dalam mengakses internet. Karena disana sering mengalami listrik padam. Maka dari itu, masyarakat desa dan BUMDes setempat mencari cara untuk mengatasi hal tersebut. Munculah ide memanfaatkan tenaga surya untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik disana, sehingga jaringan internet terus hidup. “Lalu, kita pasang panel tenaga surya untuk menggantikan listrik PLN ketika padam,” katanya. (akm/ida/bas)