RADARSEMARANG.COM, Semarang – Angka kesembuhan para penderita Covid-19 meningkat menjadi 66,5 persen dari 62,4 persen atau naik 3 persen. Hanya dalam waktu seminggu. Tepatnya pada Minggu ke-38 atau periode 14 September hingga 20 September ini.
“Bahkan, progres yang di rumah sakit sekarang juga semakin menurun. Meskipun belum maksimal, ini sudah bagus dan harus kita dorong lagi,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 di lantai 2 kantor Gubernur Jateng, Senin (20/9/2020).
Progres dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng itu, menjadi kabar gembira. Pasalnya, Jateng menjadi salah satu provinsi yang jadi perhatian pemerintah pusat dan mendapat pekerjaan rumah untuk bisa berprogres positif dalam dua minggu.
Sementara, Dinkes Provinsi Jateng dr Yulianto Prabowo membenarkan bahwa saat ini progres di Jateng dalam perkembangan yang positif. Jumlah pasien terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit juga menurun pada minggu ke-38. Dari 597 menjadi 335 atau menurun jadi 43 persen. “Untuk ketersediaan ICU, dari 355 ruang ICU yang terpakai hanya 40 persen dan 60 persennya kosong. Harapannya tak usah dipakai. Sementara ruang isolasi sebanyak 3.470 hanya terisi 39,8 persen,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga meminta Dinkes Jateng untuk lebih cepat mendata penderita diabetes dan hipertensi. Pasalnya, dua penyakit ini menjadi penyumbang tertinggi angka kematian selama pandemi Covid-19 di Jateng. “Memang yang kumorbit ini betul-betul perlu mendapatkan perhatian khusus. Maka, saya minta didata dan dilakukan treatment tertentu,” kata Ganjar.
Dari data yang ada, sumbangan kasus meninggal pasien Covid-19 dengan kumorbit diabetes di Jateng sebesar 39,9 persen. Sementara pasien Covid-19 yang meninggal disertai kumorbit hipertensi sebanyak 32,0 persen.
Ganjar pun mengusulkan, agar orang dengan diabetes dan hipertensi di Jateng dibuatkan gelang khusus. Gelang itu berfungsi untuk menandakan bahwa orang-orang tersebut harus dijaga secara ketat.
“Sehingga orang akan tahu, orang-orang dengan kumorbit harus dijaga. Jadi, kita tidak mendekat dan seterusnya, agar mereka tidak tertular virus Covid-19. Ini cara pencegahan kepada mereka,” tegasnya.
Selain itu, saat ini Ganjar sedang mengebut penanganan Covid-19 dengan cara mikrozonasi. Ia telah memerintahkan kabupaten/kota untuk menganalisis, daerah mana saja yang masuk zona merah atau kuning, dan memetakan sampai tingkat kelurahan dan RT/RW.
“Ada 9 kabupaten/kota di Jateng yang mendapat perhatian. Saya minta mereka membuat mikrozonasi sampai ke tingkat paling kecil. Setelah itu, kita keroyok bersama-sama untuk menyelesaikannya,” terangnya.
Pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng, lanjut Ganjar, siap membantu menyukseskan itu. Mereka akan mendorong dokter-dokter mudanya untuk terjun memberikan edukasi.
“Beberapa perguruan tinggi juga akan mengerahkan mahasiswanya untuk membantu kita keroyokan. Dengan mikrozonasi ini, maka sasarannya akan lebih jelas dan dampaknya pasti terasa,” pungkasnya. (bis/lhr/ida/bas)