RADARSEMARANG.COM, Semarang – PDIP Perjuangan mulai mewaspadai kekuatan kotak kosong dan calon independen pada kontestasi Pilkada Serentak di 21 kabupaten/kota di Jateng.
Sekretaris DPD PDIP Perjuangan Bambang Kusriyanto menuturkan, ada sekitar enam daerah pemilihan yang berpotensi kadernya akan melawan kotak kosong. Jumlah tersebut berkurang dari sebelumnya. Yang diperkirakan sampai delapan atau sembilan dapil.
“Kota Semarang, Kabupaten Grobogan, Sragen Boyolali, Wonosobo, dan Kebumen kita perkirakan kader kita lawan kotak kosong,” ujarnya.
Kabupaten Wonogiri dan Kota Magelang yang sebelumnya diprediksi melawan kota kosong ternyata meleset. Paslon yang mereka usung Joko Sutopo (Jekek) dan Suryo Sukarno ternyata mendapat tantangan dari Hartanto-Joko Purnomo yang diusung PKB, Gerindra dan PKS pada Pilkada Wonogiri.
Sedangkan di Magelang, Aji Setyawan dan Windarti Agustina yang mereka usung mendapat perlawanan dari Muhammad Nur Aziz dan KH M. Mansyur yang diusung PKB dan PKS.”Tenyata di dua daerah itu ada dinamika. Yang hasilnya calonnya tidak hanya satu,” katanya.
Sedangkan di Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa yang digadang-gadang akan jadi calon tunggal, justru mendapat penantang yang di luar dugaan. Yakni, dari pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), yang maju dari jalur independen. Bahkan mereka telah memenuhi persyaratan yang diberikan oleh KPU.
“Nah ini yang kita waspadai. Bisa saja independen justru dapat dukungan dari partai yang tidak bersama kita. Kita harus siap-siap,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPRD Jawa Tengah tersebut.
Meskipun melawan kotak kosong jauh lebih ringan, namun pihaknya tidak ingin terlena. Ia meminta seluruh kader untuk tetap menerapkan strategi kerja struktural. Sehingga dapat mengumpulkan dukungan maksimal dari para konstituennya. Pihaknya tetap yakin partainya dapat meraih kemenangan sesuai target 60 persen. “Karena lawannya kotak kosong, yang kita dorong sekarang tingkat partisipasi pemilihnya saja. Untuk mendukung kami,” ujarnya. (akm/aro/bas)