30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Tarif Purwomanggung Gratis Sembilan Hari, Ganjar: Silakan Bus-Busan Sak Kemengmu

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menggratiskan tarif Bus Trans Jateng koridor I Purwomanggung (Purworejo, Magelang dan Temanggung) selama sembilan hari. Total ada 14 armada yang akan beroperasi dari Terminal Kutoarjo Kabupaten Purworejo sampai Terminal Borobudur di Kabupaten Magelang.

Penggratisan tarif tersebut menandai diluncurkannya koridor I Trans Jateng di wilayah Purwomanggung, di Pendopo Kabupaten Purworejo, Selasa (1/9/2020). Ini adalah koridor keempat Trans Jateng sejak kali pertama diluncurkan oleh Ganjar 2017 silam. “Ini akan kami gratiskan selama sembilan hari sampai 9 September. Silakan bus-busan sak kemengmu (silakan naik bus secapekmu),” kata Ganjar.

Koridor Purwomanggung ini merupakan wilayah aglomerasi. Untuk tahap pertama, yang diluncurkan rute Purworejo-Magelang. Selanjutnya direncanakan juga akan diluncurkan rute Magelang-Temanggung.

Untuk rute koridor I Purwomanggung akan melintasi 14 halte yang tersebar sepanjang wilayah Kutoarjo di Kabupaten Purworejo sampai Borobudur di Kabupaten Magelang. Ganjar menjelaskan setelah sembilan hari masa bebas biaya, Trans Jateng akan memberlakukan tarif normal. “Untuk penumpang umum tarifnya Rp 4 ribu. Sementara untuk pelajar, buruh dan veteran tarifnya Rp 2 ribu,” kata Ganjar.

Meski tarif yang dikenakan kepada penumpang relatif murah, Ganjar menjamin kenyamanan serta keamanannya, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. Ganjar mengatakan protokol kesehatan akan diberlakukan secara ketat bagi seluruh penumpang.

“Ini kami jaga betul integritas operatornya. Kalau ada barang penumpang ketinggalan di bus, saya pastikan akan kembali tanpa ada kekurangan apapun. Tidak ada dempet-dempetan (berdesak-desakkan), apalagi di masa pandemi ini. Kebersihan bus sangat kami jaga,” tandasnya.

Bahkan Ganjar tidak segan mencopot petugas yang nakal. Ganjar pun mengharapkan partisipasi masyarakat semisal jika ada sopir yang kebut-kebutan, petugas nakal ataupun ada operator yang curang. Hal tersebut sangat ditekankan Ganjar karena seluruh operasional Trans Jateng itu dari hasil subsidi.

“Saya titip integritasnya. Kalau ada barang penumpang ketinggalan kembalikan secara utuh. Kalau yang lain ada yang lebih baik, maka kami harus satu tingkat di atasnya,” kata Ganjar.

Setelah meluncurkan Trans Jateng Koridor I Purwomanggung tersebut, Ganjar berkesempatan menikmati perjalanan perdana di sekitar Alun-Alun Kabupaten Purworejo. Selain Bupati dan Wakil Bupati Purworejo, ada pula buruh, pedagang serta beberapa pelajar yang ikut dalam rombongan Ganjar.

Marchsa Aulia Azzahra, siswi SMPN 19 Maron Purworejo, salah satunya. Menurut dia, sudah semestinya di wilayahnya memiliki angkutan seperti Trans Jateng ini. Yang tidak ada desak-desakan, tarifnya jelas serta bersih dan memberi kenyamanan.

“Ya seneng. Biasanya kan kalau naik angkot itu desak-desakan dan tidak bersih. Ini kan sekolah sudah masuk dan biasanya diantar. Kalau sudah ada Trans Jateng, ya pilih naik ini,” tandasnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng Satriyo Hidayat memastikan, Pemprov Jateng menargetkan pengoperasian tujuh koridor Trans Jateng di wilayahnya. “Sampai tahun 2023, Pak Gubernur menargetkan ada tujuh koridor yang kami operasikan,” katanya usai peluncuran Trans Jateng Purwomanggung koridor I, Selasa (1/9/2020).

Satriyo menjelaskan hingga saat ini pihaknya telah mengoperasikan empat koridor Bus Trans Jateng. Pertama diluncurkan, koridor Semarang–Bawen, koridor kedua Semarang–Kendal, koridor ketiga Purwokerto–Purbalingga, sementara koridor keempat yang baru diluncurkan menjangkau wilayah Purworejo sampai Magelang.

Nantinya, untuk koridor keenam akan dioperasikan di wilayah Semarang–Grobogan. Sementara untuk koridor ketujuh direncanakan masuk ke kawasan industri baru di Kabupaten Batang. “Harapannya akan mendukung konektivitas antarwilayah dan mempermudah akses masyarakat. Khususnya buruh dan pelajar,” kata Satriyo.

Sementara itu, armada Bus Trans Jateng selama beroperasi akan berjalan dengan kecepatan 30–40 km/jam. Setiap di pemberhentian bus akan istirahat selama 30 detik. Setiap armada, akan memiliki selisih waktu 20–30 menit. (ida/kom/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya