RADARSEMARANG.COM, Semarang – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menurunkan 16 rekomendasi untuk pilkada serentak di Jateng. Lima daerah lain, kemungkinan PKS tidak akan mengusung calon mengingat sudah mendekati pendaftaran di KPU. Untuk Kota Semarang mengikuti jejak parpol lain, PKS bulat menyatakan dukungan untuk pasangan calon (paslon) petahana Hendrar Prihadi- Hevearita G. Rahayu. Sedangkan Pilkada Kabupaten Semarang, PKS mengusung paslon Bintang Narsasi – Gunawan Wibisono.
Ketua Umum DPW PKS Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih mencanangkan Pilkada Serentak 2020 sebagai Pilkada Keselamatan dan Soliditas. Sebab, pelaksanaannya bersamaan dengan pandemi Covid-19. PKS ingin mewujudkan pilkada yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan warganya. “Misalnya berkampanye sesuai protokol kesehatan,” kata Fikri Faqih usai Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pilkada Serentak 2020 Wilayah Jawa Tengah di Hotel Patra Jasa Semarang.
PKS Jawa Tengah menargetkan 13 persen kemenangan dari 21 daerah yang menggelar Pilkada. Seluruh kader untuk all out dalam memenangkan Pilkada yang merupakan puncak politik bagi sebuah parpol. Kemenangan yang didapatkan dapat menjadi momentum untuk melakukan optimalisasi pelayanan masyarakat di tingkat eksekutif. “Untuk itu, kita harus all out dalam memenangkan kontes Pilkada. Turun langsung, dekat dan memberikan manfaat untuk umat,” ujarnya.
Dikatakan, pada Pilkada 2020 ini, PKS berkoalisi dengan semua partai. PKS ingin membangun bangsa ini dengan bekerja sama dengan semua golongan. Di Jawa Tengah, PKS berkoalisi dengan semua partai, termasuk dengan PDI Perjuangan yang berkoalisi di lima daerah. Sedangkan dengan Gerindra di tujuh daerah, Golkar di 10 daerah, Demokrat di enam daerah, PKB di enam daerah, Nasdem di tiga daerah, dan dengan PPP di dua daerah. “Semua yang PKS usung sebagai kepala daerah saat ini adalah bagian dari keluarga besar PKS Jawa Tengah yang harus turut diperjuangkan kemenangannya,” katanya.
Selain itu, PKS juga ingin menjadikan Pilkada ini sebagai momentum soliditas kader dan struktur, mengingat pilkada tahun ini bertepatan dengan pergantian kepengurusan. “Kita ingin menjadikan pilkada ini sebagai sarana pengokohan struktur dan kader bahwa kader PKS solid, tegak lurus, dan siap memenangkan pertarungan,” tambahnya.
Jika kita melihat potensi popularitas calon, soliditas tim dan struktur, serta arus utama dukungan masyarakat yang saat ini semakin besar, PKS optimistis target pemenangan kami akan tercapai. Soliditas mesin partai, potensi popularitas calon, hingga kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat kepada PKS. “Kami akan terus bersama umat dalam segala momentum,” tambah Sekretaris DPW PKS Jawa Tengah Sri Praptono.
Calon Bakal Bupati Kendal Dico Ganinduto semakin optimistis bisa memenangkan Pilkada Kendal. Rekomendasi PKS memberikan kekuatan tambahan setelah Golkar, Demokrat, dan PAN satu suara mengusungnya. “Ini momentum yang tepat dan menambah rasa optimistis,” ujarnya.
Dico mengaku keinginannya maju sebagai Bacabup merupakan dorongan dan amanah dari ibundanya. Ia mempunyai trah leluhur dari Kendal yang membuatnya terpanggil. Baginya, potensi Kendal masih sangat besar yang perlu digarap demi menyejahterakan masyarakat. “Restu ibu dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat Kendal,” katanya.
Sementara itu, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) telah mengeluarkan rekomendasi untuk 14 pasangan calon kepala daerah di Jateng. Surat keputusan sudah diserahkan kepada masing-masing calon di Hotel Patra Semarang, Jumat (28/8) lalu. “Ada target minimal 50 persen, calon kepala daerah yang diusung bisa menang, termasuk tujuh kader Nasdem yang bersaing dalam pilkada kali ini,” kata Ketua DPW Nasdem Jateng Setyo Maharso.
Nasdem menyatakan ikut mengusung paslon Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu di Kota Semarang, Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono (Kabupaten Semarang), Mugiyono-M Badrudin (Kabupaten Demak), Harno-Bayu Andriyanto (Kabupaten Rembang), Umi Kulsum-Agus Sugiyanto (Kabupaten Blora), dr Kusdinar Untung YS-Suroto (Kabupaten Sragen), Arif Budiyono-Harjanta (Kabupaten Klaten). Kemudian Etik Suryani-Agus Santosa (Kabupaten Sukoharjo), Kuswanto-Kusnomo (Kabupaten Purworejo), Afif Nurhidayat-M Albar (Kabupaten Wonosobo), M Zulhan Fauzi-Zaini Makarim (Kabupaten Purbalingga), Arif Sugianto-Ristawati P (Kabupaten Kebumen), Agus Sukoco-Eko Priyono (Kabupaten Pemalang) dan Balgis Diab-Moch Machrus (Kota Pekalongan).
Terpisah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanti bonus dua kemenangan lagi. Pada kontestasi pilkada serentak 2020 di Jateng. Sebelumnya mereka telah memasang target 10 kemenangan pada kabupaten /kota yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah 9 Desember mendatang.
Ketua DPW PKB Jateng KH Muhammad Yusuf Chudlori mengaku optimistis dapat melampaui target kemenangan. Pasalnya melihat pada pemilihan legislatif tahun lalu, dari semula hanya menargetkan 17 kursi, PKB mampu menambah tiga, menjadi 20 kursi. “Saya rasa berpijak dari sana kita bisa mengamankan kemenangan pada 12 dapil yang menyelenggarakan pilkada tahun ini,” ujarnya.
Untuk mencapai tersebut, Gus Yusuf pun mengerahkan sejumlah kader untuk maju dalam pilkada. Baik sebagai calon kepala daerah atau wakilnya. Pihaknya mencatat sejauh ini ada delapan dapil di mana kadernya turut berpartisipasi. Antara lain, Kabupaten Semarang, Blora, Pemalang, Purworejo, Purbalingga, Sragen, Kota dan Kabupaten Pekalongan. “Dari Wonosobo wakilnya juga kader kita,”lanjutnya.
Jumlah kader yang berpartisipasi dipastikan akan terus bertambah. Mengingat DPP PKB masih belum menerbitkan rekomendasi untuk Kabupaten Kendal dan Kota Magelang.
Terkait Pilkada di Kendal, Gus Yusuf memastikan akan menggusung kader sendiri sebagai bakal calon bupati, mengingat partainya memiliki sembilan kursi yang cukup untuk mengusung calon sendiri. Ia yakin dapat menambah kemenangan dari kabupaten berjuluk Permata Pantura tersebut. “Kendal jelas kader. Kita pede maju sendiri dan bisa menang di sana,” katanya. (fth/ton/akm/aro/bas)
