RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tim Persiapan Pengadaan Tanah Tol Solo-Jogjakarta dalam waktu dekat segera melakukan verifikasi. Terkait fisik tanah wakaf yang terdampak.
“Maka dari itu legalitas kepengurusan nazhir perlu diperhatikan. Agar tidak menjadi kendala dalam pembebasan lahan,” kata Tim Persiapan Pengadaan Tanah Tol Solo-Jogjakarta Endro Hudiyono.
Menurutnya, tanah wakaf yang terkena proyek tol akan diganti sesuai dengan nilai dan fungsinya. Jika memang peruntukan tanah wakaf sebelumnya digunakan sebagai sekolah, musala, masjid atau makam, pihaknya akan mengganti hal yang sama di tempat lain. Tentu saja sudah sesuai dengan nilai tanah wakaf terdahulu. Berdasarkan kesepakatan antara pelaksana pengadaan tanah dan nazhir.
“Kalau bentuk masjid, diganti masjid. Begitu dengan lainnya. Sedangkan untuk relokasi makam, selain nazhir akan mengomunikasikan dengan ahli waris,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Bagian Pemerintahan Biro Pemerintahan, Otonomi dan Kerja Sama Setda Provinsi Jateng Hariyono Bambang Satriya menuturkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pembebasan tanah wakaf terdampak tol tersebut. Antara lain terkait Surat Keterangan Pengelola Wakaf (Nazhir). Hal tersebut penting. Sebab merekalah yang nantinya akan melakukan pelepasan aset tersebut. “Dicek dulu. Kalau memang sudah tidak berlaku ya segera diurus ke KUA agar mereka memiliki legalitas untuk bertindak atas tanah wakaf tersebut,” ujarnya.
Selanjutnya terkait dengan sertifikat tanah wakaf, jika memang sudah ada, nazhir dapat segera mempersiapkan. Namun jika belum, pihaknya meminta mereka untuk mempersiapkan bukti ikrar wakaf agar dapat segera diajukan proses untuk mendapatkan izin dari Menteri Agama. “Atau jika di bawah 5.000 meter persegi cukup dimintakan ke Kanwil Kemenag. Karena aturan sekarang memang lebih mudah,” ujarnya.
Guna memenuhi administrasi tersebut, pihaknya meminta para nazhir dapat berpartisipasi secara aktif. Guna mempermudah dan memperlancar proses pembebasan lahan untuk proyek tol tersebut. Sehingga pembangunan yang dijadwalkan mulai digarap awal tahun 2021 nanti dapat terealisasi sesuai target. “Partisipasi nazhir penting. Karena merekalah yang akan berdiskusi dengan pengelola tol terkait bentum ganti rugi dan sebagainya,” pungkasnya. (akm/ida/bas)