RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng membutuhkan sekitar 20 tambahan tenaga ahli dan sarana lain untuk peningkatan laboratorium PCR. Kebutuhan tambahan tenaga ahli dan sarana tersebut guna mengejar target tes PCR sebanyak 4.991 per hari.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan bahwa sesuai perintah pemerintah pusat, Jateng ditargetkan dapat melakukan tes PCR sebanyak 4.991 per harinya. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan tenaga ahli dan sarana di laboratorium.
“Iya, bukan hanya tenaga ahli, tapi juga alat dan reagen tes Covid-19 dan macam-macam yang dibutuhkan. Kami ditarget untuk mengambil spesimen 4.991 per hari,” ujarnya usai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Gedung A lantai 2 Kantor Pemprov Jawa Tengah, Senin (27/7/2020)
Menurut Yulianto, pihaknya saat ini masih membutuhkan tambahan tenaga ahli laboratorium PCR 20 orang. Sejauh ini, dari laboratorium yang ada, baru mampu melayani sekitar 4000 tes PCR per harinya.
“Kalau untuk tenaga ahli laboratorium kami membutuhkan tambahan sekitar 20 orang. Tapi bukan hanya tenaga ahli, kebutuhan macam-macam juga seperti alat dan reagen tes Covid-19,” imbuhnya.
Selain target tes PCR, pihaknya menyampaikan pentingnya peran program Jogo Tonggo dalam menangani Covid-19. Dari program tersebut masyarakat bisa aktif mendata kelompok yang rentan, seperti ibu hamil, lansia, penyandang sakit tak menular dan menular.
“Pengelompokan itu untuk meminimalisir angka kematian. Program Jogo Tonggo sangat berperan karena berbasis masyarakat dan punya datanya. Nah, kelompok ini yang perlu diperhatikan dan diprioritaskan,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan bahwa penting untuk memaksimalkan program Jogo Tonggo menghadapi Covid-19. Untuk itu, ia mengundang sejumlah pakar ilmu sosial untuk menemukan pola edukasi kepada masyarakat terkait kebiasaan baru.
“Jadi hari ini kami mengumpulkan para pakar ilmu sosial, untuk mencari cara mengedukasi masyarakat. Jadi lebih baik mengedukasi masyarakat dengan cara memberikan penguatan terhadap cerita sukses daripada memberikan pemidanaan,” jelasnya.
Selain melalui pendekatan sosial, pihaknya juga fokus melakukan testing dengan target 4.991 per harinya. “Untuk testing, kami membutuhkan paling tidak 20 tambahan tenaga ahli laboratorium. Saya sudah mengajukan ke kementerian dan Pak Menteri Kesehatan bersedia membantu,” tandasnya.
Tak hanya itu, Ganjar juga memerintahkan seluruh kepala desa (Kades) di Jateng mengantisipasi adanya pemudik di libur Idul Adha. Kades diminta mencatat setiap pendatang yang masuk dan memastikan mereka menerapkan protokol kesehatan dengan baik. “Iya tadi diingatkan soal antisipasi pemudik pada long weekend besok yang bertepatan dengan Idul Adha,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan salat Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban harus menaati protokol kesehatan. Termasuk bagaimana cara salat Idul Adha, pemotongan hewan kurban untuk menghindari kerumunan-kerumunan. “Harapan saya, tolong semua dikelola dengan baik, dibatasi jumlahnya, jaraknya dijaga dan disiapkan tempat cuci tangan. Semua wajib pakai masker,” tegasnya.
Ganjar juga mengusulkan agar pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Hal itu penting untuk menghindari kerumunan di masjid-masjid atau tempat pemotongan lainnya.
“Kalau pemotongan melalui RPH lebih baik, keluar sudah dibeseki begitu dan bisa langsung didistribusikan. Itu jauh lebih baik, mengurangi terjadinya kerumunan,” pungkasnya. (ewb/lhr/ida/bas)