RADAR SEMARANG.ID, Semarang – Polemik soal pembebastugasan seorang dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sucipto Hadi Purnomo terus bergulir. Terakhir sempat beredar sebuah poster acara debat akademik yang bakal membahas tentang pembebastugasan Sucipto.
Dalam poster debat yang digelar Kamis (20/2/2020) malam tersebut terpampang gambar Rektor Fathur Rokhman dan Sucipto Hadi Purnomo dan diberi judul “Kampus Konservasi 2.0 : Di Bawah Bayang-bayang Pemberangusan Ruang Demokrasi, Dusta Akademik, dan Represi?”.
“Kami sudah berkirim surat kepada presiden BEM, intinya ada penundaan tentang diskusi itu,” kata Abdurrahman, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes, Jumat (21/2/2020).
Menurutnya diskusi yang digagas oleh BEM ini sesuai dengan surat undangan yang dikirimkan ke Rektor No.002.1/BEM KM UNNES/II/2020 tertanggal 17 Februari 2020 belum bisa dilakukan. “Ada hal teknis, tema, aturan belum disepakati. Untuk itu ditangguhkan. Jangan sampai nanti malah jadi saur manuk,” tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr S.Martono menjelaskan, pembebastugasan Sucipto tidak perlu didebatkan, karena masih dalam proses pemeriksaan.”Kalau ajakan debat terkait sanksi, ini tidak substansi. Yang harus debatkan apa? Hasil pemeriksaan nanti akan disampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Komisi Aparatur Sipil Negara,” tambahya. (den/bas)