RADARSEMARANG.COM, Semarang –Polrestabes Semarang masih terus berupaya mengungkap kepastian penyebab meninggalnya ABK, 16, putri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo, Kamis (18/5) sekitar pukul 15.30.
Saat ini, aparat kepolisian masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) terkait otopsi dan barang bukti yang diamankan, termasuk bukti chat di handphone tersangka dan korban.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny S Lumbantoruan mengatakan, barang bukti yang didapatkan di dalam TKP sedang dilakukan pemeriksaan laboratorium. Barang bukti yang dimaksud, di antaranya sisa minuman anggur merah, sisa air kepala muda, dan sisa susu Bear Brand.
“Juga hasil pemeriksaan secara visual otopsi luar maupun hasil otopsi awal memang ditemukan adanya luka baru di kemaluan korban yang nanti masih kita dalami lebih lanjut apakah ini berkaitan dengan penyebab kematian korban atau bukan,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (23/5).
Barang bukti tersebut diamankan dari kamar nomor 40 rumah kos Venus yang dihuni tersangka Ahmad Nashir di Jalan Pawiyatan Luhur, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Di kamar itu, korban dicekoki minuman beralkohol. Dan dalam kondisi mabuk, korban disetubuhi tersangka.
“Iya (disetubuhi dalam kondisi mabuk). Tersangka tahu kalau korban anak di bawah umur. Minuman keras dibeli tersangka dua botol. Ada sisa setengah botol,” jelasnya.
Dijelaskan, korban dan tersangka baru berkenalan sekitar dua minggu, tepatnya pada 3 Mei 2023. Selain saling kenal melalui media sosial Instagram, keduanya juga tergabung di grup dating di Telegram.
“Korban dan tersangka itu satu grup semacam grup dating seperti itu. Tersangka mengaku yang menawari korban bertemu di kamar kosnya. Tersangka menjemput korban di rumahnya, dan langsung menuju kos naik sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam nopol K 2718 BJ,” bebernya.
Donny juga menyampaikan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan di laboratorium terkait percakapan komunikasi tersangka dengan korban di handphone keduanya.
“Bukti chat HP tersangka sudah dihapus semua. Sedangkan HP korban ada password-nya. Apakah keterangan dia (tersangka) sesuai atau sinkron dengan bukti-bukti yang ada, nanti bisa dilihat dari bukti chat HP. Karena sejauh ini apa yang sudah kita lakukan masih berdasarkan keterangan tersangka sendiri,” katanya.