30.8 C
Semarang
Sunday, 24 August 2025

Usai Membunuh dan Memutilasi, Tersangka Mayat Dicor Semarang Boking Cewek lewat Michat

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tak ada gurat penyesalan di wajah M Husen, 28. Ia justru merasa puas karena dendamnya kepada sang majikan, Irwan Hutagalung, 53, sudah terlampiaskan. “Puas, tidak menyesal. Ya, karena dendam saya sudah terlampiaskan,” kata Husen dengan tersenyum puas.

Husen adalah pelaku pembunuhan mutilasi yang menggegerkan warga Jalan Mulawarman, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang. Korbannya,  Irwan Hutagalung, pemilik usaha air minum isi ulang AHS Arga Tirta. Jenazah Irwan ditemukan dalam kondisi dicor semen di samping tempat usahanya, Senin (8/5) siang sekitar pukul 13.00.

Husen yang sempat kabur ke kampung halamannya di Banjarnegara akhirnya berhasil ditangkap petugas Satreskrim Polrestabes Semarang, Selasa (9/5) sore. Ia sempat dilumpuhkan kaki kirinya dengan terjangan timah panas.

Saat gelar perkara kemarin (10/5), Husen mengaku nekat menghabisi nyawa majikannya dengan sadis lantaran sakit hati.  “Saya sakit hati. Sering dipukuli. Setiap ada kesalahan kecil, dia (korban) pasti main tangan. Dipukul bagian mata, pelipis, dan kepala. Di badan juga sering,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM di Mapolrestabes Semarang.

Ia kerap mendapat kekerasan dari sang bos hanya masalah sepele. Seperti pesanan air isi ulang yang tidak sesuai jumlah pengiriman yang diantar ke pelanggan. “Misalnya, ada pesanan air galon harusnya dikirim 15, tapi dia bilang cuma 13 atau 14. Selesai ngirim, dia pulang. Marah-marah, terus main tangan,” ceritanya.

Pelaku mengaku baru sebulan bekerja di tempat korban dengan gaji Rp 2 juta per bulan. Sebelumnya, ia bekerja di Warmindo yang berlangganan elpiji dan air isi ulang di tempat korban. Selama bekerja, ia tidur di tempat usaha korban.

“Saya mulai sering dipukul pertengahan puasa lalu. Dipukul pakai tangan kosong. Saya hanya diam saja. Ya namanya orang baru, saya pernah salah jualan dan merusakkan mesin,” beber warga Desa Sambong RT 02 RW 05, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara ini.

Lama-lama, perbuatan kasar yang dialaminya memicu dendam membara. Hingga muncul niat untuk menghabisi nyawa korban yang sudah direncanakan seminggu sebelum korban ditemukan tewas.

Niat membunuh korban itu benar-benar dilakukan pada Kamis (4/5) sekitar pukul 20.00-20.30. Saat itu, korban tidur di tempat usahanya, dan tidak pulang ke rumahnya di Perumahan Bukit Agung Blok O No 2 RT 3 RW 4 Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.

Sebelum beraksi, Husen nongkrong di angkringan milik Imam, yang berada di sebelah kanan tempat usaha korban. Pelaku lalu masuk ke tempat usaha, yang saat itu korban sedang tidur di lantai beralaskan karpet. “Posisi korban tidur lelap. Saya langsung hantam bagian pipi sebelah kanan dengan linggis, lalu pindah kening sebelah kiri,” bebernya.

Korban langsung sekarat dan tidak bergerak. Kepalanya bersimbah darah. Setelah melakukan perbuatan itu, pelaku meninggalkan korban. Ia kembali ke angkringan Imam. Pelaku sempat menceritakan kejadian itu kepada Imam. Setelah ngobrol, pelaku kembali ke tempat usaha korban, Jumat (5/5) sekitar pukul 04.00.

“Saat itu, saya mulai eksekusi lagi. Saya potong bagian leher (kepala) menggunakan pisau dapur. Setelah itu, tangan kanan dan lengan sebelah kiri,” katanya tanpa menyesal.

Empat potongan tubuh tersebut lalu dimasukkan karung. Kemudian diseret ke lorong selebar kurang dari satu meter di samping tempat usaha korban. Menurut Husen, saat korban dimutilasi, masih dalam kondisi hidup.  “Masih bernafas, soalnya masih terengah-engah, kayak ngorok. Tidak teriak-teriak minta tolong,” ceritanya.

Reporter:
M Agus Haryanto

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya