30 C
Semarang
Monday, 7 April 2025

Fakta-fakta Mayat Dicor Semarang, Korban Dimutilasi, Kepala dan Tangan Terpotong

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Warga Jalan Mulawarman, Kecamatan Tembalang digegerkan oleh temuan mayat yang dicor semen, Senin (8/5) sekitar pukul 13.00. Mayat laki-laki yang sudah membusuk itu dalam posisi tertelungkup  di lorong antara toko AHS Arga Tirta dengan bangunan tembok rumah di sampingnya.

Belakangan diketahui, korban adalah Irwan Hutagalung, 53, warga Jalan Perum Bukit Agung Blok O No 2 RT 3 RW 4 Kelurahan Sumurboto, Banyumanik. Korban tak lain adalah pemilik depo air minum isi ulang tersebut.

Informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, mayat membusuk itu kali pertama ditemukan karyawati korban, Yuli Ati, 43, warga Jalan Gondang Timur II, Bulusan, Tembalang. Awalnya, sekitar 11.45, Yuli Ati datang ke tempat usaha tersebut hendak menyalakan listrik dan membuka depo air isi ulang. Namun  saat itu, Yuli Ati mencium bau bangkai dari samping toko.

Nah, saat ditengok terdapat mayat manusia yang hanya terlihat bagian kakinya. Seketika, Yuli Ati berteriak minta tolong hingga datang Margono, 59, pemilik bangunan toko tersebut warga Jalan Mulawarman RT 01 RW Kramas, Tembalang. Selanjutnya penemuan mayat tersebut dilaporkan ke Polsek Tembalang, diteruskan ke Polrestabes Semarang.

Hasil olah TKP sementara yang dilakukan Tim Inafis dan Reskrim Polrestabes Semarang, diduga kuat korban tewas akibat dibunuh. Bahkan, ada dugaan korban lebih dulu dimutilasi alias dipotong-potong. Sebab, saat ditemukan, bagian kepala dan tangan sudah terpotong, serta tubuh korban dicor dengan pasir dan semen.

Diketahui korban Irwan Hutagalung memiliki dua karyawan, yakni Yuli Ati, dan Husen. Bangunan tempat usaha tersebut milik Margono yang dikontrak korban. Namun sudah empat hari, Irwan diketahui menghilang.

“Tadi bapake (Margono, Red) dihampiri Mbak Yuli. Pakdhe-Pakdhe, saya minta dibantu, sudah empat hari ini mencari Pak Irwan belum ketemu. Dihubungi HP-nya tidak bisa, ini juga malah ada bau bangkai pakdhe,” cerita Is, istri Margono menirukan Yuli Ati.

Selanjutnya Yuli Ati besama Is dan Margono menuju tempat usaha tersebut yang berjarak satu rumah. Namun Is mengaku berada di luar. “Lalu ditemukan mayat itu. Kelihatan kakinya. Baunya (busuk) sudah menyengat. Dicor dan ditutupi karpet. Bapake lalu melapor ke Polsek Tembalang,” jelasnya.

Is sendiri sudah mencium bau tak sedap tersebut sejak Sabtu (6/5) lalu. Namun tidak curiga kalau bau busuk itu bangkai manusia. “Dikiranya bangkai kucing. Saya kurang menghiraukan,”ujarnya.

Dikatakan, Yuli Ati mengaku bertemu terakhir dengan korban Irwan pada Kamis (4/5) lalu ketika mengantar makanan.”Kamis malam Mbak Yuli ngantar jadah goreng. Mbak Yuli kan kerjanya nyuci dan nyetrika,” katanya.

Selain itu, lanjut Is,  Yuli Ati sempat bertemu dengan rekan kerjanya, Husen, pada Sabtu malam minggu. Ketika itu, Yuli datang ke tempat tersebut hendak mengisi token listrik.  “Mas Husen nyerahin semua kunci sama Mbak Yuli. Katanya dia mau pulang ke Banjarnegara. Saat ditanya apa sudah pamit dengan Pak Irwan? Katanya sudah pamit hari Jumat,” ceritanya.

Meski rumahnya cukup dekat dengan lokasi, tepatnya di belakang bangunan toko tersebut, Is mengaku tak mendengar suara gaduh maupun keributan di tempat usaha tersebut. Ia juga tak pernah melihat adanya cekcok antara pemilik usaha dengan pekerjanya.  “Saya sempat nanya anak kos, siapa tahu ada yang dengar ribut-ribut. Ternyata juga tidak ada yang dengar ribut-ribut. Padahal setiap hari anak kos tidur larut malam,” katanya.

Apakah pelaku pembunuhan tersebut adalah Husen? Hingga kemarin polisi masih melakukan penyelidikan.

Reporter:
M Agus Haryanto

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya