Pihak ekspedisi yang tak menaruh curiga, kemudian mengabari toko tujuan, bahwa paket iPhone dan aksesorisnya telah diambil seseorang menggunakan taksi online. Padahal barang itu telah diambil oleh pelaku.
“Barang itu diturunkan di depan Balai Kota Semarang, dan sudah ada pelaku Lutfi di sana. Lalu Lutfi membawa barang tersebut ke Jakarta,” terangnya.
Merasa tidak terima, korban lantas melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Semarang. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, empat pelaku berhasil diamankan.
Pelaku Anton mengaku sebelumnya juga pernah melakukan kejahatan serupa bersama Lutfi di Mojokerto, Jawa Timur. Merasa berhasil dan tergiur, kemudian melakukan aksi kembali di Semarang.
“Saya yang otak-atik nomor resinya. Caranya gampang tinggal ubah nomornya. Kemudian saya telepon Lutfi buat ke Semarang, saya bilang ada kerjaan, ada 4 koli. Nanti ambil pakai Gocar,” katanya.
Hasil kejahatan tersebut kemudian dijual oleh pelaku Imam dan Marhaendro dengan harga normal iPhone baru. Namun ternyata Imam justru yang paling banyak mendapatkan bagian.
“Harganya beda-beda, ada iPhone 14 saya jual Rp 17,5 juta, saya jual harga normal semua. Saya dapat Rp 10 juta per unit, terus ditambahi jadi Rp 13 juta, (pelaku) yang lain dapat sisanya,” jelas Imam. (mha/aro)
