Pihak kepolisian yang mendapatkan informasi kejadian ini langsung megamankan puluhan pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut. Mereka pun dibawa ke Kapolsek Banyumanik untuk dimintai keterangan. “Pelajar yang diamankan, dari SMK Yodyakarya Magelang sejumlah 50 pelajar, SMKN 10 Semarang enam pelajar dan satu alumni SMKN 10,” katanya.
Hasil interogasi sementara, kata Kapolsek, motif tawuran tersebut diduga dendam lama, antara pihak SMKN 10 Semarang dengan rombongan pelajar yang melakukan penyerangan. Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan kasus tersebut.
“Motifnya, musuh bebuyutan. Dendam lama, saling serang. Ini masih kami dalami. Keterangannya masih bolak-balik, masih banyak yang menutup-nutupi. Jumlah yang diperiksa, sekitaran 12 sampai 15 pelajar,” bebernya.
Pihak kedua sekolahan tersebut telah datang ke Polsek Banyumanik untuk melakukan koordinasi. Setelah mendapatkan pembinaan dan arahan dari kepolisian, puluhan pelajar tersebut dipulangkan. Mereka dijemput salah satu keluarganya, menggunakan kendaraan truk.
“Pihak kepala sekolah datang kesini untuk berkoordinasi. Belum ada yang ditahan. Untuk sanksi, masih kami dalami. Kalau memang ada unsur pidana, ada peran-perannya, ada saksinya, kami proses hukum untuk efek jera,” tegasnya.
Sebelum dipulangkan, mereka diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Meski demikian, kepolisian memberikan syarat kepada mereka untuk bersikap kooperatif, manakala diperlukan informasi terkait penyelidikan kejadian tersebut. (mha/ida)