RADARSEMARANG.COM, Semarang – Bocah perempuan warga Gemah Semarang nyaris menjadi korban penculikan. Pelakunya dua pria tak dikenal. Beruntung, korban selamat setelah berteriak minta tolong.
Percobaan penculikan tersebut terjadi Senin (30/1) sekitar pukul 17.45. Bermula saat korban yang masih duduk di kelas 5 SD keluar rumah menuju warung kelontong milik Yanti. Lokasinya sekitar 100 langkah kaki orang dewasa.
Awalnya, korban datang ke warung bersama adiknya untuk membeli tepung gandum. Tidak lama kemudian, korban datang lagi ke warung milik Yanti sendirian untuk membeli mi instan.
Nah, begitu pulang dari warung itu, korban dihampiri dua pria yang mengendarai sepeda motor Yamaha NMax warna hitam. Kedua pelaku mengenakan jaket dan helm tertutup. Sepeda motor pelaku sempat terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Katanya dia (korban) didatangi dua pria, mau diajak pergi. Sempat dikasih permen. Dia kan masih kelas 5 SD, instingnya juga main. Dikasih permen, ditolak, mungkin mikirnya orang jahat. Tangannya sempat ditarik, terus dia berontak,” jelas Bambang, ketua RW setempat kepada RADARSEMARANG.COM.
Selain berontak, NJ juga berteriak minta tolong. Beruntung, teriakan tersebut terdengar warga. Spontan, warga tersebut meneriaki maling. Hingga akhirnya dua pelaku kabur. NJ yang masih shock bergegas pulang ke rumah.
“Anaknya sampai ketakutan. Katanya setelah didatangi pengendara motor itu (NMax), di belakangnya ada mobil warna hitam. Dia takutnya di situ. Takut kalau diculik lalu dimasukkan ke dalam mobil,” katanya.
Bambang mengakui, kejadian itu baru kali pertama terjadi di kampungnya. Sebelumya pernah terjadi aksi penjambretan terhadap bocah di jalan kampung tersebut.
“Dulu pernah, kalung milik anak kecil dijambret. Itu malah kejadiannya siang hari. Ya, memang di sini itu sepi. Kami harap warga selalu berhati-hati,” pesannya.
Yanti, pemilik warung mengaku tidak melihat langsung kejadian tersebut. Sebab, setelah melayani korban, ia langsung masuk ke rumah. “Saya baru tahu setelah magrib, kerabat NJ datang ke rumah, memberi tahu kalau NJ nyaris menjadi korban penculikan sepulang dari warung,” katanya.
Di jalan depan warung Yanti memang tidak begitu ramai. Hanya ada satu dua kendaraan melintas. “Saat waktu magrib, jalan depan sini sepi. Biasanya warung saya tutup dulu buat salat magrib,” ujarnya.
Penelusuran RADARSEMARANG.COM, Selasa (31/1), rumah NJ tampak sepi. Hanya ada dua orang, dan dua sepeda motor, serta satu mobil terparkir di teras. Namun salah satu dari dua orang tersebut yang diduga kerabat korban belum bersedia memberikan keterangan terkait kejadian yang dialami NJ.
Kapolsek Pedurungan Kompol Dina Novitasari mengatakan, hingga kemarin anggotanya masih melakukan penyelidikan. “Menurut keterangan sejumlah saksi, pelakunya berjumlah dua orang. Kami masih menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi,” katanya.
Ia mengaku akan semakin meningkatkan patroli di permukiman warga. Selain itu, kapolsek mengimbau warga untuk berhati-hati. “Selalu kasih edukasi ke anak anak untuk tidak mudah percaya dengan orang asing. Kalau dipaksa ikut, silakan teriak,” ujarnya.