Menurutnya, kasus terbaru, penjaga sekolah di Kecamatan Gajahmungkur menjadi pelaku pelecehan terhadap empat siswa SD. Kasus lain, di Kabupaten Batang sejumlah santri dicabuli oleh guru mengaji.
Ada pula seorang laki-laki yang menyamar menjadi perempuan dan maling BH di sebuah kos di Semarang Barat.
Dalam hal ini, ia menyebut Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) di Kecamatan harus proaktif dan turun tangan jika kasus semacam itu sudah naik ke kepolisian. Tidak hanya menunggu laporan.
“Dari lembaga layanan PTT kecamatan yang terdekat menjangkau, home visit ke rumah korban. Proaktif, tidak menunggu. Karena pengaduan bisa langsung dan tidak langsung,” tambahnya.
Hal lain, agar kasus tak terulang lagi, pihaknya menyarankan agar Dinas Pendidikan masuk ke sekolah untuk memberikan edukasi dan pengertian kepada guru dan karyawan, serta kepada siswa. Upaya preventif itu itu sebagai wujud pencegahan di sekolah.
“Bagaimana mengajak diskusi dengan kepala sekolah, guru untuk menciptakan peningkatan kapasitas pencegahan, hingga jaringan pengaduan,” pesannya. (ifa/ida)