Setelah itu, ia mendengar anaknya berteriak dari luar rumah. Ia lalu keluar rumah dan mendapati Rina Wulandari memegangi perutnya yang bersimbah darah.
“Rina bilang saya di tembak wong (orang, Red) bu. Saya lihat darahnya di perut, dipegangi. Kalau sepeda motornya di depan. Tapi saya lihat di depan rumah sudah tidak ada orang,” tambahnya.
Widarti menyatakan, setelah memapah anaknya masuk ke rumah, ia meminta pembantunya untuk memanggil Muslimin yang berada di lantai dua bersama anak bungsunya.
Namun, Muslimin tak kunjung turun. Akhirnya, ia kembali meminta pembantu untuk memanggil Muslim dan memberitahu istrinya terluka.
“Pak muslimin tidak langsung turun, lama. Kok tidak turun-turun sampai lima menit. Setelah turun saya kasih tau kalau Rina ditembak orang. Dia bilang la kok iso (lah kok bisa, Red) tidak langsung nyamperin istri tapi langsung ambil mobil buat ke rumah sakit,” ungkapnya.
Sepengetahuan Widarti, hubungan rumah tangga anaknya itu baik-baik saja. Selama ia tinggal bersama satu tahun, tak pernah ada cekcok atau ribut. “Selama satu tahun bersama yang saya tahu baik-baik saja, makanya heran kok terjadi seperti ini,” ucapnya.
