RADARSEMARANG.COM, Semarang – LDA, 23, warga Tandang, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari ditemukan meninggal di dalam rumahnya di Jalan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Minggu (23/10) sekitar pukul 02.30.
Ternyata, ibu rumah tangga ini tewas di tangan suaminya setelah dihajar dan dicekik di dalam kamar rumahnya. Pelaku diketahui bernama Dhanny Mardianto, 23, yang juga warga Tandang.
Korban dibunuh setelah mendapatkan KDRT oleh pelaku di kamarnya. Setelah melakukan perbuatannya, pelaku kabur, dan meninggalkan korban di dalam kamar dengan posisi pintunya digembok dari luar.
“Saya ke sini sama Babinsa, pintu masih tergembok dari luar, korbannya masih di dalam. Saya ditelepon sama Babinsa sini, katanya KDRT. Polisi juga pada datang kesini, katanya pas ditemukan di kamar posisinya terlentang di atas kasur, mukanya ditutupi kalau nggak salah pakai bantal apa guling,” ungkap Ketua RT setempat Parman, saat ditemui di lokasi, Minggu (23/10) kemarin.
Petugas dari Unit Inafis Polrestabes Semarang juga datang ke lokasi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan dugaan atas tuduhan ini terjadi pada Sabtu (22/10) sekitar pukul 23.30. Pemeriksaan sementara dari keterangan pelaku, korban saat itu disuruh pelaku untuk membeli pulsa listrik. Namun, setelah ditunggu lama belum kembali ke rumah.
“Pelaku curiga kalau korban ternyata pergi ke rumah temannya untuk meminjam hp temannya untuk chat dengan seseorang yang dicurigai adalah selingkuhan korban. Kemudian setelah itu korban maupun pelaku cekcok dan saling berdebat, dan korban bersikukuh kalau tidak selingkuh,” bebernya.
Tuduhan tersebut, pelaku juga bersikukuh dengan alasan sebelumnya sudah mempunyai bukti-bukti kalau adanya perselingkuhan antara korban dengan pria lain. Bukti tersebut komunikasi melalui WhatsApp antara korban dengan pria lain yang sudah di sadap oleh pelaku. Hingga akhirnya kecurigaan tersebut kembali berujung cekcok.
“Pelaku mencekik korban dan menendang-nendang. Akibat dari cekikan tersebut akhirnya korban melemas. Kemudian pelaku menutupi kepala korban dengan menggunakan bantal,” bebernya.
Setelah melakukan perbuatannya, pelaku pelaku membawa anaknya ke rumah teman dekatnya. Pelaku juga sempat meminta solusi atas kejadian tersebut. Kemudian, pelaku sempat kembali ke rumah untuk mengecek kondisi istrinya.
“Ternyata korban sudah meninggal. Pelaku juga disarankan untuk menyerahkan diri. Pelaku juga sempat meminta solusi kepada orangtuanya,” jelasnya.
Sebelum menyerahkan diri, pelaku sempat mengajak anaknya ke pantai Marina, Semarang Barat, sekitar pukul 05.00. Alasannya untuk membahagiakan anaknya dahulu. Setelah itu pelaku bersama anaknya dan juga temanya pergi ke rumah orangtuanya untuk kembali meminta solusi.
“Dan orangtuapun memberi solusi untuk menyerahkan diri. Setelah mendapat informasi ini, petugas datang dan mengamankan pelaku beserta barang bukti,” pungkasnya. (mha/bas)