29.2 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Modus dan Narkoba Jenis Baru Makin Marak

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Bea Cukai Tanjung Mas mewaspadai barang-barang yang masuk melalui jalur ekspedisi. Hal ini dilakukan lantaran para pelaku peredaran narkoba selalu mencari celah dan modus baru dalam penyelundupan narkoba.

Modus terbaru yang diungkap adalah jenis sabu berbentuk cair, sebanyak 500 gram dari Afrika. Narkoba tersebut berbeda dari yang biasanya berupa kristal warna putih. Narkoba tersebut diungkap di Jalan Lingkungan Sidorejo, Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (15/6).

“Ini modus baru, barang ini lebih mahal. Barangnya cair agak kristal. Biasanya kan putih mengkilap. Tapi kalau ini agak kehitaman. Inipun negaranya juga aneh, benar-benar tidak umum,” kata Kepala Bea Cukai Tanjung Mas Semarang Anton Martin kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (1/9) kemarin.

Dari pengungkapan ini, satu orang ditetapkan tersangka, yakni Canisius, berperan sebagai penerima. Barang dan tersangka tersebut memiliki jaringan di Purwokerto, berperan sebagai pemesan.

“Kalau yang dari Afrika ini tujuannya ke Ungaran. Ini memang agak aneh, muter muter dulu melalui jalur udara dari Afrika. Mereka mencoba pola jaringan yang luar biasa. Tapi kami berhasil mengamankan,” bebernya.

Selain dari Afrika, Anton mengakui berhasil mengendus berbagai upaya penyelundupan narkoba dari luar negeri yang masuk melalui jalur ekspedisi. Menurutnya, pemasok terbanyak dari negara Malaysia. Modusnya dititipkan dengan barang-barang milik TKI.

“Negara-negara yang paling banyak masuk dari negara Malaysia. Sudah ada belasan kilogram, rata-rata dari Malaysia. Lewat laut, dengan modus menggunakan barang barang TKI, tujuannya ke Jawa Timur,” jelasnya.

Sekarang ini, jumlah barang bukti yan berhasil diamankan juga selalu menurun. Beberapa kali, jumlah barang bukti mencapai 5 kg sampai 8 kg narkoba jenis sabu. Penurunan ini, menurutnya pihak pelaku lantaran merasa barangnya selalu berhasil diketahui petugas.

“Kalau sekarang ini hanya 500 gram. Memang makin lama makin kecil. Tapi mereka ini selalu mencari atau memperbarui modus supaya tidak terdeteksi oleh petugas. Memang ada yang nyoba tes jalur,” katanya.

Berbagai modus yang pernah diungkap sebelumya adalah sabu yang dicampur ke dalam odol, kiriman dari Malaysia. Pihaknya mengakui, modus tersebut tidak terdeteksi oleh anjing pelacak. Ketika dicek melalui Xray, juga disamarkan dengan Stereofom.

“Tetapi dengan cara analisa, kita profil berhasil diamankan. Makanya kami menggunakan tiga metode, terkadang di analisa ada, tapi di xray bahkan sampai di Kinain (anjing Pelacak) tidak mencium. Tapi dengan tiga lapis itu bisa kena,” pungkasnya. (mha/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya