RADARSEMARANG.COM, Semarang – Praktik judi online menjadi perhatian khusus jajaran Polda Jateng. Padahal sebenarnya praktik judi toto gelap (togel) pun marak di tengah masyarakat meski sekarang ini banyak yang tiarap alias memilih libur dulu.
Hingga kemarin, aparat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng masih melakukan penyelidikan terkait pengungkapan judi online yang melibatkan selebgram RM (Risa Musfita) di Kabupaten Pemalang. Sekarang ini, Polda Jateng juga masih memburu bandar atau atasan RM yang diduga kuat berada di Bandung.
“Kita sudah ketahui posisi dia ada di Bandung. Ini yang sedang kami perdalam terus, dan kami lakukan penyelidikan. Tapi, aplikasi ini servernya di Kamboja dan Thailand,” ungkap Dirreskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (23/8).
Dwi Subagio membeberkan, selebgram itu terbukti memasang jasa iklan situs judi online skala internasional. RM memiliki jumlah followers yang cukup banyak, mencapai 709 ribu pengikut.
“Jadi, dia perannya itu endorse. Dia mengiklankan aplikasi ini, kemudian menawarkan kepada para followers-nya. Dia meng-endorse perjudian online,” bebernya.
RM mengaku baru 20 hari terakhir terlibat praktik judi online. Ia telah memasang iklan judi online yang berafiliasi di Kamboja dan Bangkok Thailand itu dengan upah awal sebesar Rp 7 juta.
“Rp 7 juta itu baru uang muka. Dia mengaku hanya dapat segitu. Tapi bisa lebih besar lagi. Awalnya dia di Jakarta, dan sejak awal Agustus lalu pindah ke Pemalang masih mengiklankan,” kata Dwi Subagio
“Sekarang ini sudah kita lakukan penindakan dan penahanan. Dia (RM) ini usianya masih kepala dua. Pernyataan dia baru kali ini meng-endorse judi di Instagram,” tambahnya.
Terkait jumlah judi online yang terdeteksi Unit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jateng, pihaknya mengatakan sementara ini masih melakukan pendalaman. Namun diakui, sejak marak penangkapan, aktivitas judi online sekarang mengalami penurunan.
“Mungkin karena ada penindakan-penindakan, jadi aktivitasnya turun jauh. Ada beberapa yang kita deteksi. Tapi, dia sedang tidak beraktivitas. Yang kita deteksi tidak sampai ratusan. Itu kan sifatnya dia mengunakan satu situs, tapi yang pakai jaringan,” jelasnya.
Berdasarkan penelusuran koran ini, permainan di situs judi online banyak jenisnya. Mulai judi angka alias togel hingga judi permainan kartu yang bisa diakses melalui internet.
“Kalau judi angka kan ada SGP (Singapura) dan HK (Hongkong). Itu putarannya satu jam sekali,” kata sumber koran ini yang enggan ditulis namanya.
Judi angka atau togel ini sudah meracuni warga. Bahkan banyak yang kecanduan. Sebab, apabila nembus, dapat uangnya berlipat.
“Misalnya beli Rp 500, nembus dua angka dapat Rp 35 ribu. Kalau tiga angka beli Rp 1.000 dapat Rp 750 ribu. Kalau empat angka, ada yang dapat Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta. Setiap jam ada putarannya,” ujarnya.
Sumber itu juga mengatakan, permainan judi online mudah diakses di mana pun. Bahkan bisa sendirian di dalam rumah. Namun demikian, masyarakat yang bermain ini tidak seterusnya selalu menang.
“Kebanyakan kalah, yang menang bandarnya. Pertama menang dulu, lama-lama mesti kalah. Itu kan komputer. Mungkin ada pihak admin lainnya yang ikut bermain. Ya memang judi itu nyandu,” katanya.
Ia mengaku pernah kalah judi online sampai puluhan juta rupiah. “Sudah sering kalah. Pernah sampai Rp 16 juta dalam sehari. Itu judi online permainan kartu,” akunya.
Saat ini, kata dia, yang lagi trending judi online slot. Dapatnya berlipat-lipat. “Biasanya transfer uang ke rekening admin dulu. Nomor rekeningnya berganti-ganti. Tapi akunnya sama,” jelasnya.
Seperti diberitakan kemarin, aparat Polda Jateng lagi getol melakukan sapu bersih praktik perjudian. Bahkan dalam tiga hari, 19-21 Agustus 2022, jajaran Polda Jateng berhasil mengungkap 112 kasus perjudian dengan jumlah tersangka yang diamankan sebanyak 256 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 24 tersangka sebagai bandar, dan seorang selebgram perempuan ikut diciduk lantaran terlibat dalam promosi judi online.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, Polda Jateng terus mendalami kasus judi online yang diungkap di Pemalang dan Purbalingga. Dua tempat judi online tersebut diketahui servernya berada di Kamboja dan Thailand.
Ahmad Luthfi menambahkan, sebelumnya dalam kurun waktu Januari sampai Juli 2022, pihaknya berhasil mengungkap 224 kasus perjudian dan mengamankan 381 tersangka. “Hari ini (kemarin), Polda Jateng dan jajaran menggelar 112 kasus perjudian dengan 256 tersangka. Barang buktinya uang Rp 72 juta,” ungkapnya di Mapolda Jateng, Senin (22/8). (mha/aro)